FF TERROR PART 6

image

Title: TERROR

Author: @vhyra_pabbo

Genre: Mystery, Romance, School Life, Sad, etc.

Main Cast: Bae Suzy, Kim Myungsoo, Choi Minho

Sub Cast: Lee Jinki, Lee Taemin, Kim Jonghyun, Kim Kibum, Park Jiyeon, Krystal Jung, Yoo Seungho, Kangjun C-clown, OC’s

Length: Chaptered

Warning: Ini adalah cerita yang saya buat murni dari pikiran saya. Cerita ini hanya fiktif belaka. kalau ada kesamaan tokoh, tempat, dan cerita itu merupakan bukan kesengajaan.
Ghamsahamnida~ Bow

Happy Reading!

***

Previous part:

Namja itu mengeluarkan sebilah pisau lipat kecil. Ia mengarahkannya pada wajah suzy. Suzy terlihat ketakutan dan pasrah. Ia mengiris pipi suzy yang baru kemarin sembuh karena disayat juga.

Syett..

lukanya terbuka lagi. Suzy meringis dan berusaha tidak menangis.

‘Aku tidak ingin menangis. Tak
boleh. Aku tak lemah!’ Batinnya.
Namja yang satunya hanya tertawa sambil memakan sarapannya.
Penjahat itu hendak menyayat wajah suzy lagi namun terhenti tatkala mendengar suara asing di ambang pintu.

“Tunggu!” Teriak seseorang yang tengah berdiri di ambang
pintu. Ia lalu berjalan masuk.

“Neo..” suzy membulatkan matanya.

***PART 6***

“Neo.. krystal!” Pekik suzy. Matanya menatap krystal tajam. Ketakutannya seketika lenyap.

“Ne.. kau kaget huh? Waeyo?” Ucap krystal sinis.

“Yak! Sekarang aku tau siapa yang selama ini menerorku. Seperti dugaanku. Cih..” ucap suzy sinis.

“Yaaa! Neo arra? Siapa yang membuatku menjadi penjahat berhati malaikat seperti ini?” Tanya krystal sarkasme sembati menghampiri suzy. Ia mendongakkan wajahnya tepat di depan wajah suzy.

“Choyeo?” Ucap suzy remeh. Ia tengah menantang krystal. Walaupun ia tau, tak akan ada yang menyelamatkannya. Ia pasrah sekarang.

“Ternyata kau tau diri juga. Terus apa salahmu?” Tanya krystal sambil menjauhkan wajahnya dari wajah suzy. Ia mengambil pisau lipat dari tangan penjahat itu dan membelai ujung pisau itu.

“Nan mollayo! Yak wanita jalang lepaskan aku!” Pekik suzy. Ia tengah berusaha melepaskan tali temali yang melekat di tubuhnya.

“Kenapa kau mengataiku huh? Kau tak takut padaku?” krystal mencondongkan pisau itu di depan wajah suzy.

“AKU TAK TAKUT PADAMU BRENGSEK!” teriak suzy lantang. Krystal menjauhkan pisaunya.

“Baiklah. Kalau kau memohon. Aku akan melepaskanmu” ucap krystal sarkastis seraya menyeringai licik. Suzy tampak berfikir.

“Bagaimana bae suzy?”

“LEPASKAN AKU CEPAT!” Desak suzy.

“Apa itu kalimat memohon huh? Neo jeongmal! Kau pikir dengan kau memohon padaku aku akan melepasmu hah? Jangan mimpi!” Teriak krystal tepat di telinga suzy. Suzy hanya meringis. Ia tak bisa berbuat apa apa sekarang.

“Biar aku saja yang menyelesaikan ini. Aku sangat muak dengannya!” Ujar krystal kepada kedua namja yang tengah menatap krystal dan suzy intens.

“Ne.. agassi!” Ucap mereka kompak. Krystal mengeluarkan evil smirk nya. Suzy tertawa remeh.

“Biar aku beritahu apa salahmu dan salah keluargamu biar kau dapat mati dengan tenang” suzy mendecak kesal.

“Kau ingat peristiwa 2 tahun lalu eoh?” Suzy tampak ragu menjawabnya.

“Tuan bae.. kumohon selamatkan perusahaanku!” Ucap seorang namja berusia 40 tahun-an kepada presdir bae sunjae—appa suzy.

“jwoseunghamnida jung ah jung-ssi. Aku tak bisa!” Bentak bae sunjae lalu memanggil security.

“Yak! Bae sunjae! Kita ini kan teman kerja!” Teriak jung ah jung.

“Teman kerja? Ckk.. kau hampir saja membuat perusahaanku bangkrut! Kau bukan temanku lagi! Pergi!” Decak bae sunjae lalu tertawa licik.

“BAE SUNJAE! KAU SANGAT LICIK!”

“Security! Usir orang ini!”

“yak bae sunjae! Aku tak akan pernah memaafkanmu!” Teriak jung ah jung setelah ia keluar dari kantor bae sunjae. Ia meremas rambutnya frustasi.

Kangjun yang melihat adegan itu terlihat geram. Ia lalu memberitahukan berita itu pada krystal.

***

“Appa gwaenchana?” Ucap krystal setelah melihat appanya—jung ah jung—terlihat depresi.

“Gwaenchana krystal-ah”

“gotjimal appa!” Jung ah jung menatap krystal sendu. Ia lalu berlutut di hadapan  krystal sambil terisak.

“Eottokhae krystal-ah.. appamu ini bangkrut. Appa tak bisa membahagiakanmu..” krystal mengepalkan tangannya.

“Appa.. jangan bicara begitu” ucap krystal lembut lalu menyuruh appanya untuk berdiri.

“Kita bangun lagi perusahaan ini dari awal. Eotthae?” Krystal tersenyum. Jung ah jung tersenyum kecut.

“Nah.. bersama eomma.. appa dan kangjun oppa.. kita bangun perusahaan dari awal lagi. Berjualan juga tidak masalah. Eotthae?” Usul krystal lembut. Ia tengah membayangkan mereka berjualan di pinggir jalan.

Jung ah jung melamun. Ia terlihat sangat depresi

Semakin bertambahnya hari. Keuangan keluarga jung semakin mengalami kemerosotan. Appa krystal menunjukkan gejala gejala tak waras. Krystal sangat cemas melihat appanya.

Setelah mencapai 3 bulan. Appa krystal sudah mendekam di rumah sakit jiwa. Krystal amat sangat terpukul.

Ditambah lagi eommanya yang bunuh diri akibat depresi akut. Berselang setahun appa krystal lalu ditemukan meninggal di dalam kamar mandi rumah sakit jiwa. Ia membenamkan dirinya dalam genangan air di bathup. Krystal sempat depresi.

Namun, kangjun selalu menyemangatinya. Terlebih lagi ada myungsoo sahabatnya yang sangat ia cintai, juga menyemangatinya.

Setelah berumur 15 tahun, krystal lalu bangkit dari keterpurukannya. Banyak yang mengasihaninya maka dari itu, ia membangun perusahaan appanya kembali.

Namun, krystal yang dulu bukanlah krystal yang sekarang. Ia tumbuh menjadi gadis pendendam dan ambisius.

Setelah mengetahui penyebab perusahaan appanya bangkrut, krystal bertekad untuk menghancurkan orang itu apapun caranya.

2 tahun yang lalu ia sempat menjalani misi membunuh appa suzy. Namun gagal karena yang tertembak malah appa myungsoo. Kangjun yang mengeker Kepala appa suzy untuk ditembak, namun waktu peluru mulai di luncurkan seketika itu juga appa myungsoo muncul di hadapan appa suzy dan yang terkena tembakan adalah appa myungsoo.

Appa suzy dan myungsoo merupakan teman bisnis.

Setelah itu, kangjun dibekuk polisi di apartement krystal yang sekarang ia tempati. Krystal amat sangat bersalah menyetujui kangjun yang melakukannya.

Kangjun memang yang mengusulkan untuk menembak appa suzy.

Sampai sekarang, myungsoo belum mengetahui penyebab appanya meninggal. Ia hanya tahu bahwa appanya terkena peluru nyasar dan sampai sekarang, krystal masih haus untuk membunuh salah satu keluarga bae sunjae.

“Bukan hanya itu kesalahan terbesarmu” krystal mulai melayangkan tangannya pada wajah suzy dan menampar wajah suzy berkali kali.

“Yak! Hentikan! Aku tau sekarang! Mianhae krystal-ah.. cukup! Jangan tampar aku lagi! Hiks hiks tapi langsung bunuh aku saja biar dendammu terbalaskan! Jangan ganggu keluargaku!” teriak suzy disela ringis dan tangisnya.

“Kau tau kesalahan terbesarmu yang lain huh?” Krystal menatap manik mata suzy tajam. Suzy membalasnya tanpa gentar.

“KAU MEREBUT MYUNGSOO DARIKU! ARGGG!!” teriak krystal lalu menampar kasar wajah suzy bertubi tubi. Ia membuang pisaunya dan memukul tubuh suzy bertubi tubi. Suzy hanya menangis tertahan dan mencoba menahan rasa sakit. Ia tengah diikat. Ia tak bisa melakukan apa apa.

“Krystal hentikan!” Seru kangjun tiba tiba.

Ia melihat semua adegan tadi dari balik tembok dan keluar karena tak tahan melihat kelakuan krystal. Krystal berbalik.

“Apa yang kau katakan huh? Kau menyuruhku berhenti?” Tanya krystal sinis.

Kangjun mengalihkan tatapannya ke arah lain.

Krystal lalu mengambil pisau yang ia buangnya tadi dan berlari ke arah suzy hendak membunuhnya tanpa ampun, namun segera ditahan oleh kangjun.

“YAK KANGJUN OPPA LEPASKAN!” Bentak krystal. Kangjun mengambil pisau itu dan membuangnya ke sembarang arah. Krystal membulatkan matanya tak percaya.

“Kenapa kau membelanya huh?!” Bentak krystal. Ia terlihat jengah.

“lupakan dendammu itu..” ujar kangjun pelan. Krystal menyeringai licik lalu mengeluarkan pistol dari kantongnya.

“Tidak akan oppa! Aku akan membunuhnya sekarang” Kangjun membulatkan matanya. Krystal mengangkat pistolnya tepat di depan suzy. Suzy mendesis.

Doarr!

Krystal jatuh tersungkur..
Darahnya terciprat ke mana mana. Peluru itu tepat menembus kepalanya.

“KRYSTAL!” pekik kangjun. Ia berlari ke arah krystal yang tengah berlumuran darah.

Suzy membelalakan matanya tak percaya.

‘Ada apa ini?’ Batinnya.

“siapa saja yang menyakiti bae suzy. Maka kau akan ke neraka!!!” Pekik seorang namja yang tengah memegang pistol dan masih tercondong ke depan. Suzy membulatkan mata dan mulutnya.

“Oppa..” gumam suzy pelan. Namja itu menghampiri suzy lalu memeluknya erat.

“Gwaenchana?”

“Oppa.. kau..kenapa..kau..” suzy tak dapat berkata apa apa. Ia luar biasa shock.

“Aku sangat mencintaimu bae suzy!” Seru namja itu sambil mengelus semua luka suzy.

Ia lalu membuka semua ikatan suzy. Suzy bingung dengan ucapan minho, tapi ia sangat senang karena akhirnya ada yang menyelamatkannya.

Setelah ikatannya lepas, minho berjongkok membelakangi suzy. Suzy terperanjat.

“Naiklah.. aku akan menggendongmu” ucap minho lembut. Suzy mengikuti ucapan minho dan segera mendaratkan tubuhnya pada punggung minho.

Ia melirik ke arah kangjun yang tengah sibuk menelpon. Entah menelpon siapa. Ia juga sempat melirik krystal yang tampak sudah tak bernyawa lagi. Suzy mendelik ngeri.

‘Mianhae krystal-ah’ batin suzy.

Minho lalu membawa suzy keluar dari rumah itu.

‘Seperti de javu. Myungsoo juga pernah menggendongku saat aku habis kabur waktu itu dan penuh luka luka juga. Benar benar mirip’ batinnya.

Setelah lama menghening ria. Suzy lalu membuka suara.

“Darimana kau tau aku di sini minho-ah?”

“Insting” sahutnya singkat. Suzy mengangguk paham.

Setelah sampai dalam mobil. Minho membantu suzy mengencangkan sabuk pengamannya.

“Bawa aku ke villa”

“Aniyo. Aku akan membawamu ke apartemenku” sanggah minho lalu meng-gas mobilnya menjauh dari kawasan itu.

“Wae? Aku akan pulang dengan teman temanku saja” sela suzy halus.

“Aniyo. Aku akan mengobati luka lukamu dulu. Aku akan memberitahu orang sana bahwa kau sudah ditemukan. Masalah beres” minho tetap fokus menyetir. Suzy terdiam. Ia agak takut dengan minho sekarang.

‘Dia seperti monster ketika marah’ batinnya lalu fokus dengan fikirannya.

Suzy mengalihkan pandangannya ke luar jendela dan bersandar pada kursi.

Matanya lalu beralih pada orang yang tengah berteriak memanggil namanya.

‘Sepertinya ia tengah mencariku’ batin suzy.

“Myungsoo oppa!” Teriak suzy. Mendengar itu, minho lalu membalap mobilnya kencang .

“Oppa.. berhentilah..aku mau menemui myungsoo oppa. Dia kelihatannya mencariku” ujar suzy memohon.

“Aniyo. Luka lukamu harus diobati dulu” minho makin mempercepat laju mobilnya. Suzy bungkam. Ia bersandar kembali pada kursi. Pikirannya melayang.

Minho melirik suzy yang tengah diam. Ia tersenyum puas karena suzy tak membantah lagi soal myungsoo lalu memperlambat mobilnya.

***

“SUZY!!!” teriak myungsoo. Ia sangat lelah.

Bagaimana tidak, ia tidak tidur semalaman karena memikirkan suzy dan pagi pagi ia sudah melawan hawa dingin desa guryong hanya dengan mengandalkan kaos oblong, jaket, celana jeans dan sepatu ketsnya untuk mencari suzy.

Jam telah menunjukkan pukul 12 namun myungsoo tak juga berhenti mencari suzy.

Ponselnya terus bergetar namun tak dihiraukaannya. Karena terlalu lelah, ia merebahkan dirinya di pohon. Ia menangis pelan. Tak bersuara.

Ia lalu mengecek ponselnya. Banyak sekali pesan dan missed call. Kebanyakan dari jiyeon dan seungho.

From: park jiyeon
Kau kembalilah ke villa pabbo! Suzy sudah ditemukan

Myungsoo membulatkan matanya lalu menghapus airmatanya dan tersenyum.

Ia berlari menuju villa yang agak jauh dari lokasinya sekarang.

Myungsoo baru sadar bahwa ia sudah sangat jauh dari villa hingga berniat menelpon jiyeon.

“Yak! Myung..”

“Jiyeon-ah, aku ingin berbicara pada suzy! Ppalli!” Sela myungsoo.

“Ia sudah pulang. Yak kau pulanglah. Udara sangat dingin pabbo! Kau bisa membeku!” Myungsoo mendesah kecewa.

Ia sangat ingin bertemu suzy sekarang. Fisiknya sangat lemah dan juga hatinya. Sangat lelah.

“Yak! Siapa yang membawanya?” Pekiknya pelan

“Minho. Myungsoo-ah kau pulanglah cepat! Kita akan kembali ke seoul 2 jam lagi!” Ucap jiyeon tak sabar. Myungsoo memutuskan teleponnya sepihak.

“ARGGG!! KENAPA HARUS NAMJA ITU EOH?!” teriaknya. Ia lalu bangkit dari sandarannya dan segera berlari menuju villa.

***

-VILLA-

“Kau tau dimana krystal?” Tanya jung ra, teman sekamar krystal diikuti anggukan dari hyo joo.

“Mollayo. Aku juga sudah tak melihatnya sedari tadi” balas jiyeon tak peduli. Mereka berdua lalu mengemas koper mereka dan masuk ke dalam bis.

“Myungsoo-ah kau bersama krystal huh?” Tanya jiyeon ketika myungsoo tengah sibuk mengangkat barangnya dan barang suzy.

“Molla” sahutnya pendek.

“Yak myungsoo-ah! Dari tadi bicaramu molla terus dan wajahmu itu kau tekuk terus” pekik jiyeon kesal.

Myungsoo tak membalas. Ia tengah sibuk berkutat dengan koper koper.

“Maklumlah.. ice prince nya sudah kembali” bisik seungho pada jiyeon. Jiyeon hanya mengangguk paham dan segera masuk ke dalam bus meninggalkan myungsoo yang masih sibuk.

Sepanjang perjalanan, myungsoo hanya melamun. Sesekali mendesah. Ia duduk sendiri di bus karena tak ada yang berani mengganggunya.

***

Setelah mereka sampai, minho melesat masuk ke apartemennya sambil menggandeng tangan suzy erat.

Minho menyiapkan kotak P3K dan menyuruh suzy duduk. Suzy terlihat melamun.

“Suzy-ah.. sini biar aku obati lukamu” desak minho lembut.

De javu. Benar benar De javu. Myungsoo juga mengobati luka lukaku waktu itu’ batinnya.

Minho tengah sibuk mengobati luka luka suzy dan melihat leher jenjang suzy juga tersayat. Ia terlihat geram.

“Mereka melukai lehermu, wajahmu, tanganmu. Sial!” gumamnya pelan. Suzy tak mendengarnya. Ia sibuk memperhatikan minho yang tengah mengoles obat ke luka lukanya.

“Kita ke rumah sakit saja ne?” Saran minho membuyarkan lamunan suzy.

“Ne?” suzy refleks mendekatkan wajahnya ke minho karena tak mendengar perkataan minho barusan.

Minho tidak menghindar. Ia malah makin mendekatkan wajahnya pada suzy. Suzy tampak bingung dengan apa yang akan dilakukan minho.

Cup~

Mata suzy terbelalak. Ia menjauhkan wajah minho darinya.

“Minho-ah.. apa yang kau lakukan eoh?!” Pekik suzy kesal.

“Ah~Mianhae..aku terbawa suasana” ucapnya lalu menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

“Bawa aku pulang”

“Aniyo”

“wae? Waeyo?!” Pekik suzy.

“Kau pasti akan menemui myungsoo. Aku tak akan membiarkanmu. Lebih baik kau ikut dengan ku ke rumah sakit” ucap minho tanpa jeda.

“Tak perlu minho-ah. Luka luka ku sudah sembuh” sergah suzy cepat.

“Tak boleh. Luka lukamu harus dirawat intensif agar tak infeksi” ucapnya kasar lalu menarik tangan suzy agar mengikutinya ke mobil.

“Yak lepaskan!” suzy berusaha melepaskan tangan minho. Namun cengkaraman minho lebih kuat dari perlawanannya.

“Minho nappeun!” Ucap suzy setelah mereka telah berada dalam mobil.

“Gwaenchana?” Tanya minho setelah melihat bekas cengkramannya pada tangan suzy. Suzy membuang muka tak peduli. Minho mengusap tangan suzy yang merah akibat cengkramannya, namun suzy menepisnya. Minho tersentak dan buru buru melesat dari tempat itu menuju rumah sakit.

***

“Annyeonghaseyo. Suzy ada?” Ucap myungsoo pada pembantu rumah suzy.

“Dia belum pulang tuan”

“jeongmal? Ah ne. Ige barang barang suzy. Ghamsahamnida ahjumma” ucap myungsoo.

Yeoja itu mengambil koper itu dan mengangguk.

“Permisi. Aku pulang dulu” myungsoo segera menancap gas menuju rumahnya.

***

Setelah selesai diobati, suzy meminta minho membawanya pulang.

Di perjalanan, minho yang tak tahan melihat suzy mendiaminya lalu membanting stir ke pinggir jalan. Suzy menoleh ke minho.

“Yak! Aku mau pulang!” Pekik suzy.

“Aku akan mengantarmu pulang tapi kau harus janji tidak mendiamiku seperti ini. Arrasso!” Suzy mengangguk malas.

“Ppalli! Aku sudah tak sabar bertemu myungsoo, ups-” suzy menutup mulutnya. Terlihat minho menatapnya tajam.

“Kau tidak mau pulang eoh? Baiklah..aku akan membawamu ke apartemenku!” Pekik minho lalu kembali menancap gas menuju jalan raya.

“Oppa.. bawa aku pulang ke rumah. Jebal..” ucap suzy memohon namun minho tak menggubrisnya.

“Kau kenapa berubah seperti ini padaku eoh?”

“Karena aku mencintaimu” jawab minho tanpa melihat ke arah suzy.

“Yak! Alasan apa itu eoh?! Aku cuma menganggap oppa adalah sahabatku, tidak lebih!” pekik suzy kesal. Konsentrasi minho langsung terbuyar. Ia makin membalap mobilnya.

“Minho-ah..pelankan mobilmu!” Minho tak menggubrisnya.

“terserah! Lakukanlah yang menurutmu Baik. Dasar oppa egois!” Minho mengacuhkannya. Suzy bersandar acuh. Tiba tiba ia sangat ingin menangis.

Suzy sangat amat rindu dengan myungsoo. Dia sangat ingin menghubunginya namun ponselnya telah dirusak oleh penjahat itu. Suzy lalu membuang mukanya.

***

Mobil itu berhenti tepat di depan rumah suzy.

“sampai. Kau masuklah. Jangan kemana mana dulu. Kau harus istirahat yang cukup. Jangan ke sekolah dulu” pesan minho tanpa jeda. Suzy tak menggubrisnya. Ia segera membuka pintu mobilnya namun ditahan oleh minho.

“Apa lagi?” Tanyanya pelan.

“saranghae” ucap minho singkat sambil tersenyum dan menarik suzy dalam pelukannya. Minho lalu mendekatkan wajahnya pada wajah suzy, namun suzy menepisnya.

“Aku lelah oppa.. aku masuk dulu” sergah suzy cepat lalu segera masuk ke rumahnya. Minho tersenyum penuh kemenangan.

You’re mine! Myungsoo tidak akan bisa menghalangiku!” Serunya ambisius lalu segera pergi dari tempat itu.

***

Sesampainya dalam kamar, suzy lalu merebahkan tubuhnya di atas bed. Ia memejamkan matanya. Namun suara ketok pintu mengganggu acara tidur siangnya.

“Masuklah..tidak terkunci” suzy masih memejamkan matanya.

“Itu non.. tuan bae masuk rumah sakit karena serangan jantung” kata pembantu rumah suzy pelan. Suzy terperanjat dari tidurnya. Ia membulatkan matanya.

“Mwo?!” Pekiknya. Pembantu itu mengangguk.

“waeyo?” Tanyanya penasaran.

“Karena sebuah kotak”

“kotak mwoya?” Tanyanya tak sabar. Suzy mengikuti pembantunya menuju tong sampah.

“Ige” tunjuk pembantu itu pada tong.

“M-Mwo? Mwoya? Siapa yang melakukan ini?” Pembantu itu menggeleng lalu segera berlalu.

Suzy mengambil selembar kertas pada kotak itu.

“Jadi karena ini.. appa…” suzy jatuh terduduk sambil menangis. Ia sebenarnya sudah sangat lelah. Namun, ia tak peduli.

Suzy segera menancap gasnya menuju rumah sakit

***

“Yeoboseyo?”

“yeoboseyo ahjumma.. suzy sudah pulang?” Tanya namja di seberang telpon kepada pembantu rumah suzy

“Aigoo! Dia baru saja keluar”

“Eoddie? Waeyo?” Tanya namja itu panik.

“Byeongwon. Appanya sakit. Nuguseyo?”

“omo! Naega myungsoo. Gheurae, ghamsahamnida ahjumma. Saya tutup ne”

Tanpa basa basi lagi myungsoo segera mengganti bajunya dan segera melesat ke rumah sakit

***

Suara decitan pintu membahana dalam ruangan ICU. Suzy melihat eommanya menangis terduduk sambil memegang tangan suaminya.

“Eomma..” ucap suzy lirih. Ia tengah menangis. Eomma suzy berbalik lalu matanya membelalak.

Ia segera menghampiri suzy dan memeluknya.

“Chagi-ya gwaenchana? Mereka tak berbuat macam macam padamu eoh? Bagaimana kau bisa lolos? Mereka..mereka..” sembur kang haneul bertubi tubi.

“Gwaenchana.. minho yang menolongku eomma..” sergah suzy cepat. Kang haneul terisak.

“Syukurlah..” suzy lalu menghampiri appanya yang terbaring dengan selang infus dan alat alat lain yang tidak diketahuinya. Ia menangis tertahan.

Eomma suzy tak kuasa menahan tangisnya memilih keluar dari ruangan itu. Di depan pintu, ia menabrak seseorang.

“jwoseunghamnida” ia mendongakkan wajahnya.

“Myungsoo-ssi?”

“Ne ahjumma anieyo. Suzy ada di dalam?”

“Ne. Masuklah. Hibur dia. Dia baru saja mengalami hari Yang sangat berat” myungsoo mengangguk.

Ia lalu masuk ke dalam. Diliatnya suzy tengah menangis sesenggukan. Myungsoo berjalan pelan.

Namun suzy tak menyadari kehadirannya. Myungsoo lantas memeluk suzy dari belakang yang membuat suzy terperanjat.

“Oppa..”

“Gwaenchana?” Myungsoo masih memeluk suzy. Ia menyenderkan kepalanya pada bahu suzy.

“Aniyo oppa. Hariku sangat kacau”

“mianhae..” ucap myungsoo lirih

“Untuk?”

“karena aku tak bisa menjagamu sehingga kau tertangkap lagi” myungsoo masih dengan posisi itu. Myungsoo memejamkan matanya damai. Ada perasaan nyaman saat memeluk suzy.

“Gwaenchana..” suzy berbalik. Myungsoo tersentak. Wajah suzy mendekat ke wajah myungsoo dan mendaratkan ciuman singkat yang hangat pada bibir myungsoo.

Myungsoo tak bergeming. Ia menatap wajah suzy terus menerus.

“Myungsoo-ah.. sadarlah..” gumam suzy pelan

“Ah ne..” ucap myungsoo gugup. Suzy lalu memeluk myungsoo erat.

“Bogosippo..” lirih suzy. Ia menangis pelan.

“Uljimma..” tangis suzy pecah.

Myungsoo melepaskan pelukannya dan segera melumat bibir suzy. Suzy membalasnya.

“Nado jeongmal bogosipposoyo.. uljimma..” ucap myungsoo pelan. Tanpa mereka sadari, seseorang tengah memandangi mereka penuh amarah. Ia mengepalkan tangannya.

“Myungsoo! Kau harus mati!” Pekiknya pelan dan bergegas pergi dari tempat itu.

Drrt..

ponsel myungsoo bergetar

Rest in peace. Jung soo jung atau lebih dikenal dengan krystal. Mari kita panjatkan doa untuknya. Pemakaman akan di mulai besok. Mari kita luangkan waktu kita untuk teman kita sejenak. Ghamsahamnida

Myungsoo dan suzy saling pandang

“Kenapa lagi ini? Kenapa bisa?” Tanya myungsoo frustasi.

“Waeyo?”

Myungsoo menyerahkan ponselnya pada suzy. Suzy terdiam. Ia sangat shock. Bagaimana tidak, kematian krystal berhubungan dengannya.

“Gwaenchana?” Tanya myungsoo setelah melihat suzy tak bergeming. Myungsoo lalu memeluk suzy erat. Suasana kembali hening. Hanya suara isakan yang mendominasi ruangan itu.

***

-PEMAKAMAN-

“Oppa.. gomawo” bisik suzy pada kangjun. Mereka tengah berada di pemakaman. Menyaksikan penguburan krystal. Semua tampak mengheningkan cipta. Berdoa untuk krystal. Mata kangjun tampak bengkak.

“Untuk?” Jawab kangjun lirih.

“Karena oppa tak melaporkan minho oppa ke polisi gheuraegu mianhae jeongmal mianhae..” lirih suzy, matanya berkaca kaca.

“Anieyo.. aku hanya tak mau memperpanjang masalah ini” ujarnya tenang.

Myungsoo menyaksikan adegan bisik bisik kedua insan itu. Terlihat dari raut wajahnya menandakan kecemburuan.

“Gomawo oppa. Neomu gomawo” ucap suzy lalu membelai punggung kangjun lembut

“Nan kkayo!” Ucap suzy setelah acara penguburan selesai. Ia mengode myungsoo untuk segera pergi.

Kangjun masih berdiri di samping makam krystal. Ia bergumam tidak jelas

“Mianhae.. aku tak bisa melanjutkan misi ini..” isaknya. Ia berjongkok dan membenamkan wajahnya di atas lutut.

***

-KANTIN-

“Gheurae.. krystal sangat jahat!  Tapi aku jadi kasihan padanya” ujar jiyeon setelah suzy menceritakan semuanya.

“Ne. Nado” ucap suzy lirih.

“Gheurae, minho itu sangat gentleman yah. Daebak! Dia sangat berani”

“Yak! Myungsoo oppa lebih gentleman!” Teriak suzy tak mau kalah

“Minho oppa!”

“Myungsoo oppa!”

“Minho oppa!”

“Myungsoo oppa!”

“Yak! Hentikan! Telingaku sakit mendengarnya!” Pekik seungho.
Ia datang bersama myungsoo.

Myungsoo hanya diam sambil mengunyah makanannya. Suzy tersenyum sambil memandangi myungsoo yang tengah melahap makanannya.

“Oppa.. suapi aku ne?” Pinta suzy manja. Sangat manja. Myungsoo sampai merinding. Ia lalu mengambil kimbap dengan sumpit dan memberikannya pada suzy.

Suzy sudah siap siap membuka mulutnya namun myungsoo hanya menaruh kimbap itu ke piring suzy. Suzy mengerucutkan bibirnya.

“Kemarin sangat romantis. Kenapa sekarang sangat dingin?” gumam suzy namun di dengar oleh jiyeon, seungho dan myungsoo.

“Mwo? Romantis bagaimana?” Tanya jiyeon antusias.

“Kemarin dia me..hmmmpp” myungsoo membekap mulut suzy dengan kimbab

“Makanlah. Kukira kau ingin disuapi” ucap myungsoo dingin. Suzy susah payah menelan makanannya.

“Jiyeon-ah, air!” Pekik suzy. Myungsoo mengambil air dari tangan jiyeon.

“Minumlah.. makanya jangan ceroboh. Pelan pelanlah kalau makan” ujar myungsoo dingin. Suzy membulatkan matanya.

“Yak!” Pekik suzy

***

Kangjun memandangi apartemen krystal intens.

“Perasaan baru kemarin setelah 2 tahun tak bertemu. aku tinggal disini bersamamu. Sangat menyenangkan memiliki saudara angkat sepertimu” gumam kangjun.

Ia lalu menge-pack barang barangnya.

Ia ingin pindah dari apartement yang menyimpan banyak kenangan dengan  krystal, eomma dan appa angkatnya.

Ia mulai membereskan barang barang peninggalan krystal dalam sebuah box besar.

Matanya lalu tertuju pada brangkas yang ada di lemari

“Aku tak pernah tau apa isi dalam berangkas ini” ucapnya pelan. Ia lalu menekan beberapa digit.

“Ulang tahun krystal” gumamnya.

“akh tidak bisa. Bagaimana kalau ulang tahun eomma” ia terus mencoba membukanya.

“Akh tidak bisa juga. Ulang tahun appa?” Ia mencoba lagi.

Dan

Klekk..

Berangkasnya terbuka

‘Dia pasti sangat menyayangi appa’ batinnya lalu segera melihat isi brangkas itu dan mengeluarkan semua isinya.

Hanya sebuah amplop besar yang bertuliskan RAHASIA.

‘Ah ini amplop yang waktu itu. Aku jadi penasaran apa isinya’ batin kangjun.

Tanpa basa basi lagi, ia segera membuka segel map itu. Ia sangat terkejut melihat tulisan tulisan itu.

“Gheurae..

-COMING SOON TERROR PART 7-

TBC

Annyeong readers.. sedikit curhat.. sebenarnya aku sempet gak niat untuk ngelanjutin FF abal abal ini. Tapi karena ada yang komen jadilah aku lanjutin lagi. Aku gak pernah maksa kalian RCL tapi kalau FF ini mau dilanjutkan yah tetap RCL sebagai feedback kalau ada yang suka dengan FF aneh ini. Makasih banget yang udah mau nyempatin untuk RCL, makasih banget. Aku sangat menghargai apapun komen kalian. Mungkin FF ini akan tamat pada part 7. Maybe. Ghamsahamnida~Bow

83 thoughts on “FF TERROR PART 6

  1. Gila bener bener banyak misteri ni ff….daebak daebak…
    Satu misteri terkuak masih ada misteri yg lain…bikin kita penasaran dan menebak nebak…apa rahasia di amplop yg soojung simpan….minho ambisius juga ya…

  2. oh begitu toh. bener kan dendam masa lalu. kasian suzy mesti disiksa gitu gara2 dendam krystal sama keluarganya suzy terutama appanya. ah minho ? nembak krystal. haduh tapi kasian juga kalo krystal meninggal juga. masalah dendam pasti udah selesai. sekarang masalahnya tinggal ada di minho aja. yang kayanya terobsesi banget sama suzy.

  3. oh ternya itu krystal -_-, padahal aku dengan SOK TAUNYA ngomong kalo itu kangjun,, okee gapapa
    ohhh jadi myungsoo gak tau kronologi/? tentang kematian appanya

  4. jinjja author daebbak..klo gini terus mah ga akn bosen bacanya..stiap chapter selalu ada teka tekinya..
    sekarang masalah tinggal di minho yg ambisius banget gtu, trus apa ya isi dokumen yg di sembunyiin krystal??
    omo…myung cemburu banget kayanya tuh

  5. Tidak terduga ceritanya, aku kira tdak akan terjadi pembunuhan atau belum sempat..
    Tapi ini lebih mengerikan minho menembak krystal tepat di kepala dan di hadapan suzy, apa lagi dngan sikap minho ynk terlalu obsesi begtu.

Tinggalkan Balasan ke Ifha.jumadi Batalkan balasan