FF 145 PART 2

image

Title: 145
Author: @vhyra_pabbo
Genre: Romance, drama, family, friendship, etc.
Main Cast: Bae Suzy and Shinee’s Personil (Choi Minho, Lee taemin, Lee Jinki, Kim kibum, Kim jonghyun)
Sub Cast: Kai, Krystal jung, Choi Sulli, OC’s
Length: Chaptered

Warning: Ini adalah cerita yang saya buat murni dari pikiran saya. Cerita ini hanya fiktif belaka. kalau ada kesamaan tokoh, tempat, dan cerita itu merupakan bukan kesengajaan. Ghamsahamnida~ Bow

Happy Reading!


***

Previous Part:

Jinki terlihat mengepalkan tangannya. Minho menggeram. Jong memukul meja dan kibum membulatkan matanya.

“Tidak bisa dibiarkan!” Ucap mereka kompak—kecuali taemin. Taemin hanya tersenyum kecut. Ia merasa menang.

‘Mati kau kai! Lawan saja teman temanku yang freak ini!’ Batin taemin puas.

***PART 2***

“Bisakah kau memaafkan taemin?” Ucap suzy memohon ketika mereka berada di belakang sekolah.

Kai tampak berfikir. Ia bisa saja memaafkan taemin dan melupakan kerusakan mobil mahalnya. Tapi, ia merasa taemin adalah sebuah ancaman untuk memenangkan hati suzy.

“Kau tak memiliki hubungan apapun dengan taemin kan? Dia terlihat sangat marah kemarin”

Suzy mengubah ekspresinya.

“Aniya.. kita hanya bersahabat” balasnya kemudian dengan wajah penuh harap.

“Oke. Aku akan memaafkannya. Tapi ini karena kau. Arra?” Kai menyentil hidung suzy gemas. Suzy tersenyum memperlihatkan eyesmile andalannya.

“Gomawo..”

Kai lalu menunjuk bibirnya seraya menunjukkan tampang jailnya. Suzy memanyunkan bibirnya.

“Yak kau harus berterima kasih!” Paksa kai yang sontak mendekatkan tubuh suzy ke dekapannya. Suzy lalu tersenyum.

Cup~

Suzy mengecup bibir kai sekilas.

“Gomawo..” bisik suzy.

“Suzy!”

Suara teriakan melengking seseorang membuat suzy dan kai menoleh ke arah sumber suara tersebut.

“Taemin? Apa yang..”

Ucapan suzy terputus ketika melihat taemin mulai berjalan ke arah mereka.

“Tae..”

Bukkk!

Kepalan tangan taemin berhasil melayang ke arah wajah kai.

“Yak taemin-ah! Apa yang kau lakukan huh?!” Pekik suzy. Taemin yang merasa puas meninju kai lalu menarik suzy pergi dari tempat itu. Suzy sempat meronta namun kodrat taemin yang merupakan seorang namja tak bisa memungkiri kekuatannya.

“Oppa! Lepaskan! Aku mau membantu..”

“Diam!” Sergah taemin keras.

Suzy terdiam. Ia hanya bisa menatap kai yang tergeletak di atas lantai ubin itu dengan ekspresi yang luar biasa marah.

‘Kai tak akan memaafkan taemin lagi! Padahal aku sudah memohon! Ini karena salah taemin!’ Batin suzy meronta.

***

“Aku tak mengerti suzy-ah.. saat aku memintamu menciumku atau saat aku mau menciummu kau selalu menghindar..” ungkap taemin pada akhirnya ketika mereka berada di tempat rahasia mereka—masih di lingkungan sekolah.

Wajah suzy tertunduk. Ia tak bisa menjelaskan apa apa. Taemin kembali memajukan wajahnya ke wajah suzy. Mencoba menatap wajah ayu nan polos dihadapannya itu. Apakah yeoja ini benar benar mencintainya saat mereka berpacaran dulu?

“Kenapa kau tak menjawabku?” Taemin bersuara lagi setelah selama semenit hanya menatap wajah suzy dengan jarak lima senti itu.

“Apakah kau tidak mencintaiku? Kau terpaksa menerimaku waktu itu huh?” Desak taemin lagi dan lagi.

“Ne..” akhirnya suzy membuka suara dengan posisi tetap—tak mau mengangkat wajahnya.

“Gheurae?”

“Aku memang tidak mencintaimu. Aku terpaksa..” dengan berat hati suzy mengatakannya. Bulir bulir cairan bening dari kelopak matanya seakan mendesak keluar. Kau harus menahannya suzy!

“Benarkah?” Ucap taemin tak percaya.

Suzy mengangguk. Oh sungguh! Air matanya kini merobohkan benteng pertahanannya.

Taemin tertawa hambar. Sangat memalukan jika ia juga menangis. Namun ia tak suka melihat suzy menangis walaupun yeoja itu sudah membuatnya sangat ingin menangis.

“Uljimma..” ucap taemin pelan sambil menghapus airmata suzy. Tangis suzy makin mengeras.

‘Terkutuklah kau bae suzy! Kau telah membuat sahabatmu sakit hati akibat keegoisanmu!’

Kalimat itu terus terngiang ngiang di kepalanya sebagai bentuk teriakan dari malaikat bersayap dan berbaju putih. Ia merasa sedang di teriaki berulang ulang.

Taemin lalu menjauhkan wajah dan badannya yang sedari tadi mengapit tubuh suzy. Ia lalu meninggalkan suzy yang masih enggan mengangkat wajahnya.

Tangis suzy mengeras tatkala taemin sudah tak terlihat lagi. Ia berjongkok seraya menenggelamkan wajahnya di atas lututnya.

***

“Kau melihat taemin? Dari kemarin aku tak melihatnya dimanapun” ujar jinki saat mereka berlima—suzy,minho,jinki,jong dan kibum—sedang bersantai di sebuah kafetaria dekat rumah jinki.

“Dia bahkan membolos selama tiga hari” tambah jong antusias.

Minho terdiam sembari melirik suzy dengan ekor matanya. Ia melihat wajah murung suzy. Sangat terlihat jelas kalau ia tengah memikirkan sesuatu. Sesuatu yang sangat penting.

“Mianhae kalau keputusan kami menghajar kai keroyokan kemarin membuatmu terus murung dan bahkan mengacuhkan kami” sahut minho yang sontak membuat wajah suzy terangkat dan menatap lurus ke mata minho.

“Jadi.. kalian yang membuatnya babak belur sampai ia harus di rawat di rumah sakit huh?!” Suara suzy meninggi. Tatapannya tajam ke arah minho. Matanya kini menatap keempat sahabatnya itu geram.

Minho mengangguk lemah. Yang lain menunduk.

“Apa salah kai?!” Bentak suzy. Ia marah. Sangat marah.

“Kata taemin.. malam itu.. saat prom night, kai mencoba melakukan hal buruk padamu..” ucap kibum takut.

“Mwo?! Yak! Kalian salah! Seharusnya kalian menyalahkan taemin yang tanpa sebab pasti malah menghancurkan kaca orang!”

Semuanya tertegun. Perasaan bersalah menyeruak ke dalam benak mereka tiba tiba.

Suzy berdusta. Ia tau, taemin melakukan itu karena dirinya. Karena ia selingkuh. Namun, kalau bukan keteledoran taemin hal itu tak akan terjadi kan?

“Bahkan kai mengaku kalau ia dikeroyok oleh preman yang mau merampok barangnya!” Emosi suzy meledak ledak.

Minho tak tahan. Ia muak mendengar pembelaan suzy terhadap namja berkulit gelap itu.

“Jadi karena itu kau murung?! Cih.. sangat tidak berharga-”

Plakkk!

Sebuah tamparan halus tapi menyakitkan itu tepat mengenai pipi kanan minho.

“Kau tak tahu apa apa..” lirih suzy. Minho terbengong. Mulutnya menganga tak percaya.

Suzy lalu berlari meninggalkan kafe itu. Tak mau berbalik lagi untuk mengucapkan salam perpisahan atau apapun. Ia tetap berlari keluar dengan mata basah.

Minho menjatuhkan tubuhnya di kursi kafe itu dengan perasaan yang campur aduk.

“Tak apa.. suzy mungkin sedang banyak pikiran..” ucap jinki sok bijak. Padahal ia juga sangat tertekan saat mendengar suzy sangat prihatin dengan kai. Sehingga terbesit suatu ide agar suzy memperhatikannya seperti kai. Jinki memang sangat cerdas, namun seketika menjadi bodoh ketika hal itu menyangkut pujaan hatinya—suzy.

Keempat namja itu termenung dengan lima gelas kopi yang masih penuh di hadapannya.

Sedari tadi, belum satupun dari mereka yang meresapi kopi yang telah dipesannya satu jam yang lalu. Pikiran mereka masih penuh. Sama seperti kopi kopi dihadapan mereka.

***

@Hospital

“Apakah kau mau memaafkan sahabat sahabatku?” Tanya suzy dengan penuh rasa bersalah. Ia tahu, pertanyaannya seakan mengarahkan bahwa ‘sepertinya kesalahan sahabat sahabatnya yang sudah keterlaluan itu tak bisa di maafkan lagi’

“Apa yang mereka perbuat padaku?” Ucap Kai sok tak tau padahal ia sangat marah.

“Gotjimmal.. aku tau.. kau begini karena mereka kan? Bahkan satu hari sebelum mereka berempat menghajarmu, taemin juga sempat menghajarmu kan? Lengkaplah kelima sahabatku yang bodoh itu menghajarmu..”

Kai tersenyum lalu tertawa.

“Waeyo?” Tanya suzy bingung.

“Mungkin mereka tak mau kehilangan dirimu, kalau kau berpacaran denganku..” ujar kai.

“..atau.. mungkin saja mereka menyukaimu..” sambungnya.

Kali ini suzy yang tertawa.

“Tidak mungkin! Aku dan mereka sudah bersahabat dari kecil saat taman kanak kanak. Dan bahkan aku tau kalau jinki punya wanita yang ia sukai di sekolah ini. Jong dan kibum juga sudah menceritakan padaku kalau mereka menyukai seseorang. Dan ciri cirinya sangat berlainan denganku” bantah suzy.

“Mungkin saja mereka berbohong”

“Tidak.. mungkin..” ekspresi suzy terlihat ragu. Ia tak boleh terlalu geer dulu.

“Lalu apa yang akan kau lakukan kalau ternyata mereka semua menyukaimu huh?” Tantang kai.

“Aku.. aku..” suzy kehilangan kata katanya. Benar! Apa yang akan dilakukannya?

“Apakah kau akan tetap memilihku?” Tanya kai kemudian.

Suzy lantas tertawa geli.

“Ne!” Jawab suzy mantap.

Kai tersenyum. Terlihat seperti senyum yang sangat aneh.

***

“Yak! Makanya kau jangan macam macam dengan bos kami! Kau tak tahu berhadapan dengan siapa huh?!” Namja bertampang garang berujar seraya memukul namja yang tengah terikat dengan mulut tersumpal kain. Wajahnya memar dan tubuhnya penuh dengan bercak kebiruan. Tampaknya ia habis dipukuli oleh namja namja bertampang menyeramkan itu.

“Kau tak akan dibebaskan sebelum kau berjanji untuk menjauhi gadis ini” sang preman memperlihatkan selembar foto yeoja yang sangat dikenal namja yang di ikat itu. Namja itu berusaha meronta namun sia sia. Ikatannya sangat kuat.

“Dan.. kau harus meminta maaf kepada bos kami. Namanya kai. Kau kenal kan?”

‘Ya Tuhan! Itu suzy! Apa yang akan kai lakukan pada suzy huh?’ Batin namja itu takut.

“Bagaimana? Kau mau berjanji dengan nyawamu huh?” Tanya preman itu lagi. Taemin bungkam seribu bahasa.

Suzy adalah sahabatnya. Orang yang sangat ia cintai. Suzy juga adalah orang yang bertekat ia jaga. Ia tak mau siapapun melukai yeoja itu. Suzy adalah gadis yang agak bodoh, yang masih sulit membedakan sesuatu yang buruk dan baik. Dan sudah dipastikan kai adalah orang yang jahat. Entah apa maksud kai mendekati suzy.

‘Pasti ada maksud lain. Pasti.’ Tekatnya.

Preman itu membuka kain yang menyumpal mulut namja itu.

“Apa jawabanmu bocah?”

“AKU TAK AKAN MENYERAHKANNYA PADA BOSMU PABBO!” teriak namja itu sekencang kencangnya. Sekuat yang ia bisa. Walaupun ia sangat lemah karena belum juga mengisi perutnya dari tadi pagi.

BUKK!

Sebuah hantaman balok kayu tepat mengenai punggung namja itu. Namja itu mengerang kesakitan.

“Baiklah.. jawabanmu akan kami sampaikan pada bos kami.”

Balok kayu itu dilempar begitu saja. Gerombolan namja bertampang preman itu lalu berjalan meninggalkan namja itu—taemin—dalam kegelapan.

“Sialan!” Teriak taemin yang membuat suaranya menggema di ruangan itu.

***

Kai sudah bisa pulang hari ini. Suzy sendiri yang mengantarkan kepulangannya. Wajahnya terlihat berseri seri.

Tiba tiba ponselnya berbunyi. Terlihat nama ‘jung go’ yang tertera di monitor ponselnya. Diliriknya suzy yang tengah berjalan riang di sampingnya. Ia terlihat ragu mengangkat panggilan itu.

Rejected.

Kai lalu memasukkan kembali ponselnya ke saku celana.

“Kkaja!” Kai mengajak suzy masuk ke mobil ketika telah sampai di parkiran.

***

“Apa yang harus kita lakukan? Namja itu tampak akan mati. Wajahnya sangat pucat. Aku juga tak mungkin membebaskanya tanpa perintah bos” ujar namja bernama ‘jung go’ tadi kepada anak buahnya yang lain.

“Sebaiknya kita membawanya ke rumah sakit..” usul yang lain.

“Yak kita adalah penjahat! Tak ada belas kasihan pabbo!” Sela teman yang lainnya.

“Kheundae, kalau dia mati kita bisa dalam bahaya juga..”

“Apakah kau belum pernah membunuh orang?” Sahut temannya yang lain sarkatis. Semuanya bungkam.

***

“Suzy-ah.. sudah lima hari taemin tak terlihat. Bahkan rumahnya pun sangat sepi. Tak ada siapapun” ucap jinki cemas. Yang lain menimpali. Hanya minho yang terdiam tanpa kata. Minho terlihat begitu pendiam sejak insiden di kafetaria beberapa hari yang lalu.

Taemin memang hanya tinggal sendiri di seoul. Karena orang tuanya tinggal di Bucheon dan saat beranjak dewasa, ia ingin melanjutkan SMA nya di seoul bersama kelima sahabatnya.

“Mwo?! Apakah kalian tak mencoba mencarinya ke kampung halamannya? Menelpon ponselnya atau..” pekik suzy.

“Sudah. Dan tak satupun berhasil. Untung saja orang tuanya tak tahu masalah ini. Bisa bisa ia tak diijinkan tinggal di seoul lagi” jawab jong kemudian.

Suzy mendesah. Manik matanya lalu melirik minho yang masih diam membisu dengan pandangan ke bawah.

“Mianhae.. minho-ah..” gumam suzy kemudian. Minho masih bergeming. Padahal ia mendengar gumaman suzy.

“Bagaimana kalau kita mencarinya bersama sama setelah pulang sekolah? Mian karena selama beberapa hari ini aku tak peduli dengan kalian..” usul suzy kemudian.

“Gwaenchana.. karena kami juga.. nam..namjachingumu terluka. Padahal ia tidak salah” dengan berat hati kibum mengucapkan kalimat tadi. Sebenarnya ia masih tak terima.

Minho tiba tiba berdiri dari bangkunya dan pergi begitu saja tanpa kata.

“Minho-ya!” Panggil suzy lirih. Ia merasa sangat bersalah. Ia menutup wajahnya frustasi.

“Nanti dia juga akan baik dengan sendirinya.. aku tahu.. kau sangat dekat dengan minho.. bahkan mengalahkan kami berempat. Jadi wajar saja ia sangat shock saat kau menamparnya waktu itu” ujar jinki berusaha bijak.

Suzy memasang ekspresi bersalahnya. Benar! Ia sangat merasa bersalah. Bahkan pada kelima sahabatnya. Ia sempat berpikir, karena satu orang namja—kai—yang hadir dalam kehidupan sempurnanya malah membuatnya semakin menjauh dari sahabatnya. Bahkan berani berlaku kasar pada sahabatnya sendiri.

Suzy tak boleh diam. Dia harus menyusul minho.

Pikirannya terbagi. Minho dan taemin. Dia tengah mencemaskan kedua namja itu.

***

“Minho-ya!” Panggil suzy dengan nafas memburu. Minho menghentikan langkahnya. Tanpa sadar, minho telah sampai di tempat rahasia taemin dan suzy. Yah, saat suzy bertengkar dengan taemin beberapa hari yang lalu, minho yang notabenenya sedang membututi taemin, lantas mendengar percakapan mereka. Percakapan antar sahabat yang seperti berpacaran. Ia sempat terpukul karena mengetahui kenyataan bahwa mereka sempat berpacaran. Bagai tamparan keras baginya. Bahkan lebih menyakitkan mengetahui taemin berpacaran dengan suzy dibandingkan kai.

“Kau tahu tempat ini kan suzy-ah?” Tanya minho kemudian sambil membelakangi suzy.

“N-ne?” Jawab suzy gugup. Kakinya berjalan menghampiri minho lebih dekat lagi.

“Aku tahu..”

“N-ne?” Oh tidak! Jangan bilang..

Minho tertawa hambar. Seperti mengejek.

“Aku tak menyangka kalian bisa..” minho mengepalkan tangannya.

“Minho-ya..” suzy mencoba menyentuh bahu minho yang masih membelakanginya. Minho lalu berbalik menghadap suzy.

“Kita.. sangat dekat kan?” Tanya minho seraya menatap mata suzy dalam.

Suzy membulatkan matanya melihat minho yang mulai mengapit tubuhnya.

“Kau bahkan meluapkan semua perasaanmu padaku. Bukan pada taemin.. ataupun yang lainnya..” minho masih berujar.

“Minho-ya..” gumam suzy takut.

“Kenapa bukan aku yang kau sukai? Kenapa harus taemin? Atau.. kai?” Sungguh! Ekspresi minho menakutkan.

“Minho-ya..”

“Haruskah aku mengatakannya juga.. agar kau bisa berpura pura menyukaiku huh? Seperti taemin..”

“Minho-ya!” Bentak suzy. Cukup! Ucapan minho sudah mulai ngawur.

Minho hanya tersenyum. Ia lalu menahan wajah suzy dengan kedua tangannya lalu mulai memajukan wajahnya.

“Yak min-”

Minho membuat suzy bungkam. Bibirnya sukses melumat bibir suzy lembut.

Suzy terpaku.

***TBC***

FF Ini tidak akan lama. Hanya tiga atau empat lima part lah. Kalau saya rasa endingnya mentok di tiga, mungkin hanya tiga part. Sepertinya masih banyak readers yang gak terima suzy dipairingnya selain myungsoo *sigh. Bahkan ff yang aku buat yang ngepairing mereka juga sedikit komennya. Jadi agak pesimis._.

RCL yah!!

Bow^_^

29 thoughts on “FF 145 PART 2

  1. Jangan2 kai ada niat jahat deket ma suzy. Taemin lima hari blum pulang? Jgn2 dia udah d bunuh lg. Thor suzy ma minho aja, kyknya kai pnya niat jahat tuh ma suzy. Next>>

  2. Yaaaahhh… Jangan pesimis gitu dong thor. Aku suka banget sama ffmu. Gpp deh gak dipairing sama myungsoo asalkan sama si kodok minho juga oke. Hihiii
    Dua-duanya shipperku. 🙂

  3. Ais qw kira kai tulus 😦 woi taem imut duculik ma kai >.<
    Knp ga ada yg sadr. Sebnrnya mau kai apa?
    Taem bner" cinta ma suzy
    Sepertinya ada yg disembunyiin suzy deh. Masak dia ga ada dikit aj rasa buat taemin?
    Next thor!

  4. aduuuu kasiann thorrr taeminn penasaaran sm nasib diaaa
    sebenernyaa suzy ada apa si sm kai? smp bs bikin renggang persahabatann hufttt
    waaa endingnya sm siapaa nih thorr? hheheh

  5. suzy beneran suka sama kai..trus ap alasan dia pacaran sama tae..
    tai kayaknya juga punya motif…ahhh benar2 penasaran lanjutt thor ..

  6. omona??? kai jahat banget ternyata.. pura2 baik d depan suzy,padahal mah pendendam gitu..beraninya kroyokan pula,,.ugh ngga gantle..
    kira” suzy bakalan milih siapa ya..atau jangan” suzy ngga akn milih siapapun? ah penasaran nih…next ya thor..

Tinggalkan Balasan Anda, Dear