FF Living Dead PART 1

image

Title: Living Dead
Author: @vhyra_pabbo
Genre: Romance, Mystery, Thriller, Psycological, Sci-fi, etc.
Main Cast: Kim Myungsoo, Bae Suzy, Choi Minho
Sub Cast: OCs and etc (Sub Cast dapat berubah sewaktu waktu)
Length: Chaptered

Warning: Ini adalah cerita yang saya buat murni dari pikiran saya. Cerita ini hanya fiktif belaka. kalau ada kesamaan tokoh, tempat, dan cerita itu merupakan bukan kesengajaan. Ghamsahamnida~ Bow

Happy Reading!

***PART 1***

Lagu bernada Rhythm and Blues menyeruak dari ruangan indoor berkapasitas besar itu. Sepasang insan tengah berduet dengan lagu bertema cinta. Wajah mereka menggambarkan suasana hati mereka yang tentram karena irama lagu yang dibawakan. Para penonton menyaksikan sepasang idol besar itu dengan  pancaran kesenangan tiada tara.

Konser tunggal. Nama Suzy sebagai bintang utama mendendangkan beberapa lagu andalan bersama beberapa penyanyi top lainnya.

Kemeriahan itu tak berlangsung lama tatkala tiba tiba sang diva ambruk begitu saja.

Semua panik. Tak terkecuali pria yang berdiri di sisi panggung seraya memegang kamera. Mengabadikan setiap momen membahagiakan dalam hidupnya.

Bae Suzy. Idola yang menjadi obsesinya. Semua CD, album, dan merchandise lainnya memenuhi kamarnya.

Kim Myungsoo. Pria pesakitan yang terlalu mengidolakan Suzy. Pria yang senantiasa mengikuti kemanapun idolanya itu pergi. Seperti sasaeng fan, mungkin lebih parah.

Dia bahkan menelantarkan proyek penelitiannya karena menghabiskan waktunya mengikuti tour Suzy yang diselenggarakan di berbagai kota.

Kim Myungsoo. Pria yang hanya bisa melihat dari kejauhan. Sang jenius ahli beda dan alchemist yang tersembunyi dari jangkauan publik. Ia percaya, Suzy lah yang membuatnya terbebas dari dunia terkucilnya itu.

Dulu, dia hanya menghabiskan waktunya di lab bawah tanah buatannya. Menghabiskan 25 tahun umurnya hanya untuk bereksperimen hal hal yang tak masuk akal. Sampai suatu hari, ia terpaksa merangkap keluar dari sangkarnya. Memenuhi kebutuhan eksperimennya yang kebetulan tak bisa ia dapatkan melalui pemesanan online.

Dan di tempat itu, di tepi jalan raya, Myungsoo melihat papan iklan raksasa yang menampilkan wajah sang diva. Wajah ayunya yang bak dewi. Senyum tulusnya.

Myungsoo tersentuh.

Padahal ia hanya melihat poster iklan wanita yang menawarkan minuman berenergi.

Setelah itu, Myungsoo buru buru pulang ke rumahnya. Mengambil ponsel yang sangat jarang ia gunakan. Mencari informasi terakurat gadis papan iklan itu.

Bae Suzy. Umur 23 tahun. Seorang diva terkenal Korea. Telah meluncurkan beberapa album terlaris. Dinobatkan sebagai ratu iklan tiga tahun berturut turut. Telah berkarir selama kurang lebih 8 tahun saat ia berusia 15 tahun. Memiliki ibu yang tinggal di Gwangju. Dan pernah beberapa kali digosipkan berpacaran dengan beberapa artis dan idola papan atas.

Myungsoo yakin, Suzy memiliki daya pikat yang tak dimiliki oleh siapapun.

Setelah peristiwa itu, Myungsoo mulai melakukan aksinya sebagai fan.

Dia benar benar bukan fan biasa.

***

Pagi itu, Korea dihebohkan dengan kematian penyanyi cantik Bae Suzy. Semua pihak yang mengenalnya mengalami duka yang sangat mendalam. Tragedi jatuhnya Suzy saat bernyanyi semalam menjadi pembicaraan sebagai penyebab meninggalnya gadis itu.

Nyonya Bae selaku ibu Suzy memutuskan untuk tidak melakukan otopsi karena ia tak ingin tubuh anaknya dirusak. Proses kremasi dan pemakaman akan dilakukan tanpa proses penyelidikan lebih lanjut.

Fansnya berbondong bondong mengunjungi rumah sakit, apartemen, bahkan kantor agensinya untuk memberikan belasungkawa. Karangan bunga dan buket membanjiri tempat tempat itu. Banyak yang menangis, meratap, tak percaya dengan yang baru saja terjadi. Semalam seperti kegembiran semu sesaat saja.

Tak hanya itu, laporan bunuh diri turut bertambah seiring berita yang terus menyebar. Mereka adalah fans fanatik Suzy yang bisa dibilang sangat memuja muja idolanya. Mungkin mereka membuang nyawa karena tak terima atau mungkin merasa akan bertemu Suzy di akhirat kelak.

“Benar benar bodoh…” gumam pria yang tengah membaca koran pagi itu.

Mimik ketakutan dan putus asa menyelimuti wajah lelahnya. Terlihat kantung mata yang menghitam. Mengerikan.

Pukul 07.15, di Seoul International Hospital. Tepat di sebuah koridor.  Di depannya banyak wartawan yang meliput. Jenazah gadis itu sudah di bawa ke rumah duka, tapi rumah sakit itu masih ramai. Pemburu pemburu berita itu hendak mendengarkan penjelasan akurat dari para dokter yang menangani Suzy semalam. Terkait penyebab kematian penyanyi yang menjadi idola sejuta umat itu.

“Bodoh…” pria itu membuang koran yang baru saja di bacanya ke tong sampah.

“Aku tak akan melakukan hal bodoh itu.” Ia berjalan pergi. Pelan. Perlahan. Tangannya terkepal.

“Bunuh diri? Kau pikir kau tahu apa yang akan terjadi di alam sana huh? Bodoh…” pria itu sudah meninggalkan rumah sakit.

Kini ia meng-gas mobilnya menuju suatu tempat.

***

Rumah duka.

Tempat yang kini disesaki pelayat.

Kim Myungsoo, pria itu, dengan pakaiannya yang mulai lusuh, wajahnya yang acak acakan, ekspresinya yang kosong, berjalan masuk, melewati setiap orang yang menatapnya heran. Dengan sebuket bunga lily. Kesukaan Bae Suzy.

Dia kini berdiri di depan sebuah foto. Gadis manis itu tersenyum riang di sana. Dengan bingkai bunga di sisi pigura berwarna hitam. Kelam. Suram. Abu abu.

Myungsoo menatap foto itu beberapa saat sampai seseorang menyambarnya. Bunga di tangannya terjatuh. Bersama tubuhnya yang turut bersimpuh. Ia menunduk. Agak lama. Tangannya tergenggam erat.

Lalu secepat kilat ekspresinya berubah. Drastis. Sangat drastis. Ada senyum aneh di bibirnya.

Kepalanya terangkat. Ia berdiri tegap. Tangannya mengeluarkan sesuatu dari dalam jas putih khas labnya. Sebuah tongkat baseball.

Semua menatap Myungsoo heran. Apa yang akan diperbuatnya? Ekspresinya benar benar mengerikan.

Prank!

Prank!

Prank!

Hampir semua menjerit. Mereka membelalak. Ternganga. Tak percaya. Benar benar diluar dugaan.

Myungsoo menghancurkan semuanya. Membabi buta. Brutal. Pigura, buket buket bunga, karangan bunga, dan semua benda yang terkait berhasil ia musnahkan. Foto berbingkai kaca itu pecah.

Nafas pria itu naik turun. Matanya kancap menatap benda benda dihadapannya hancur.

Beberapa dari mereka menjerit. Petugas mulai berdatangan. Myungsoo diseret paksa keluar. Pria itu masih menatap benda benda di hadapannya.

Ada senyum yang tersemat.

Senyum menyedihkan.

***

“Kau ini selalu saja cari gara gara karena masalah Suzy! Padahal dia sama sekali tak mengenalmu! Untung saja polisinya bisa disuap! Banyak yang mengutukmu tau! Kau sampai masuk ke berita!” Dengus pria berjas yang umurnya lebih tua dari Myungsoo yang tak lain adalah kakaknya.

Myungsoo memilih bungkam seraya mendengarkan radio yang terputar. Memberitakan tentang hal heboh yang terjadi di rumah duka tadi.

Usut punya usut, pria ini adalah sasaeng fan! Atau antis Suzy? Banyak yang mencari keberadaannya saat ini.

Myungsoo menggertakkan giginya mendengar ia disebut antis.

“Ckk… kau pasti ingat saat kau tiba tiba mencekik pria yang berani melecehkan Suzy waktu Suzy tengah shooting iklan. Pria itu hampir mati. Kau sampai dimasukkan ke penjara selama satu minggu dan kita harus membayar denda.” Pria itu menggeleng sambil fokus menyetir.

“Belum lagi masalah antis Suzy yang babak belur setelah kau hajar dengan tongkat baseballmu.”

“Dan yang paling konyol adalah ketika petugas kebersihan memergokimu memelihara banyak sampah dirumah. Sampah yang Suzy buang lalu kau ambil kembali dan mengoleksinya di rumah hingga bertumpuk tumpuk. Kau sampai mengancam petugas itu jika dia berani membuang semuanya.” Ia tertawa renyah.

“Dan pada akhirnya kau mengalah. Tapi sehari sesudahnya, dikabarkan ada orang yang menghilang. Dan orang itu adalah petugas sampah yang membuang semua SAMPAH mu. Tch…”

“Dan sekarang… bahkan setelah idolamu meninggal, kau masih membuat masalah. Menghancurkan pemakamannya tanpa rasa bersalah.”

“Orang orang membicarakanmu tau! Banyak yang mengecam dan mengancammu. Terutama dari pihak fans Suzy. Kau saat ini tengah di cari cari oleh media massa dan para fans gila di luar sana.” Ia menghela nafas. Lelah dengan semua tingkah adiknya itu.

“Kau juga cukup terkenal di forum diskusi online jika menyangkut Bae Suzy.”

“Pria-bla-bla-bla… psikopat-bla-bla-bla… kau butuh terapi-bla-bla-bla…”

“Padahal kau jenius. Sayang sekali… Ada yang bilang bahwa jenius dan gila memiliki perbedaan yang sangat tipis. Yah, benar sekali. Kurasa keduanya memiliki persamaan, yaitu sama-sama tidak dapat dimengerti oleh orang-orang pada umumnya. Dan aku sama sekali tak mengerti dengan pemikiran dan sikapmu.” pria itu terus mengoceh tanpa henti. Myungsoo tak menyahut sama sekali juga tak membantah. Semuanya benar. Padahal baru 3 bulan ia merangkap sebagai fan Suzy dan kasus kasus tersebut terus menimpanya.

“Seandainya tiga bulan yang lalu aku tak keluar kota, kau pasti tak akan keluar dari labmu. Dan kau mungkin tak akan pernah bertemu Suzy.” Ia mendecak.

“Hyung…”

“Hm?”

“Hyung terlalu banyak berbicara.”

Pria berjas itu tersentak. Langsung terdiam. Dia tau persis sifat to-do-point Myungsoo yang kadang menusuk.

Mobil itu memasuki halaman rumah. Myungsoo turun dari mobil dan masuk rumah tanpa menatap kakaknya yang kini melesat keluar. Ada urusan penting dengan para kolega bisnis.

Saat melangkah menuju pintu utama, Myungsoo dikejutkan dengan puluhan kotak dan surat di depan pintunya. Ia lantas membukanya satu persatu.

Ckrak!

Tikus mati, boneka berdarah, ratusan surat cacian, makian, sumpah serapah. Hingga jimat pengusir setan dengan tagline ‘gunakan ini untuk menyucikan jiwamu keparat!’

Myungsoo tersenyum miris. Ia membereskan semuanya dan membuangnya ke tong sampah.

***

Myungsoo berjalan masuk ke dalam rumah. Tongkat baseball petaka itu ia buang serampangan. Ia melemas begitu sampai di ruang tengah. Merebahkan dirinya ke atas sofa. Menatap langit langit rumah tak berbintang. Pandangannya kosong. Pikirannya beradu. Tentang banyak hal.

“Bahkan aku tak punya tanda tanganmu…” gumamnya.

“Bahkan aku tak punya foto bersamamu…”

“Bahkan ini baru berjalan tiga bulan…”

“…sejak aku mulai mengidolakanmu…”

Ruangan itu dipenuhi pernak pernik Suzy. Semua iklan yang dibintangi gadis itu, tak satupun produknya yang terlewatkan. Meski Myungsoo benar benar tak membutuhkannya.

Hampir semua ruangan didominasi oleh barang barang yang berhubungan dengan Suzy.

“Kenapa…”

“Aku seperti sendirian…”

Ada jeda panjang yang tercipta. Dia ingat, dia memang tak pernah mengenal keluarganya. Rasa rasanya ia bisa hidup seperti itu karena ia menjual penemuannya melalui perantara kakaknya. Hanya kakak yang dia miliki. Dia sudah lupa siapa ibu dan ayahnya.

“Aku hanya punya kakak yang menyebalkan.”

“Dan…”

“Sebuah lab.”

Glek!

Myungsoo terlonjak. Dia buru buru meninggalkan ruangan itu menuju lab.

Di sana, ia menatap penemuan terbarunya.

Mayat pria asing yang ia temukan di sungai beberapa hari yang lalu. Pria yang ia jadikan proyek ilmiah terbesarnya.

Mayat itu terbujur kaku di dalam kulkas tempat penyimpanan mayat.

Ada banyak luka dan bekas jahitan di tubuhnya.

Tiba tiba Myungsoo tersenyum.

***

Jenazah sang diva akan disemayamkan di tanah kelahirannya di Gwangju. Keluarga memutuskan untuk mengkremasinya minggu depan.

Myungsoo tersentak membaca berita itu. Ia buru buru mengatur barang barangnya dan bergegas menuju Gwangju.

Dengan kecepatan maksimal, Myungsoo mengendarai mobil menuju rumah jenazah. Di sana jenazah Suzy di taruh untuk sementara waktu sebelum dikremasi.

Ada banyak pelayat berdatangan. Banyak yang menangis. Tak terkecuali ibunya. Wanita itu itu meraung raung. Mengeluarkan suara suara kesakitannya. Betapa Suzy telah membuat keluarganya bahagia. Suzy adalah cahayanya. Senyumnya saja sudah cukup membahagiakan.

Kini semua itu sirna. Sekejap mata.

“Ahjumma…”

Suara itu membuat wanita itu menoleh. Matanya sembab.

“Ne?” dia memandang Myungsoo sayu. Ada senyum pilu yang sekilas terlihat.

“Tampan sekali…” wanita itu mencoba bersembunyi dibalik kata katanya yang tak sinkron dengan situasi saat ini.

Myungsoo memandangnya datar. Entah apa yang harus dia lakukan. Dia sulit mengekspresikan dirinya.

“Aku ingin sekali melihat putriku menikah…” ia menunduk. Airmatanya mengalir lagi.

“Kuharap dia menemukan pria yang bisa membahagiakannya…” nafasnya tercekat. Sesenggukan.

“Ahjumma… kalau Suzy bisa hidup kembali, apa yang akan ahjumma lakukan?”

Deg!

Wanita itu refleks menoleh. Matanya membesar. Mulutnya sedikit demi sedikit terbuka. Tubuhnya bergetar. Ditatapnya Myungsoo dengan ekspresi tak terjelaskan.

Ada hening tercipta selama sepersekian detik.

“Ahjumma…” panggil Myungsoo yang sontak membuyarkan lamunan wanita itu.

“Aku akan melakukan apapun…” jawabnya.

“…bahkan aku rela menggantikannya…”

***

Sebuah jantung. Hanya butuh satu jantung segar untuk membuatnya berhasil.

Myungsoo melakukan suntik mati kepada wanita tua itu dan mengambil jantungnya. Wanita itu sudah bersedia melakukan itu setelah Myungsoo mengatakan beberapa hal.

“Menurut peneliti, kematian tidak dianggap sebagai peristiwa yang terjadi secara serentak di semua bagian tubuh, tetapi sebagai proses bertahap. Saat detak jantung dan napas individu terhenti, sel individu sebenarnya masih hidup.”

“Aku bisa melakukannya...”

“Aku mungkin bisa menghidupkannya kembali.”

“Kheundeu aku kekurangan bahan.”

“Aku butuh jantung segar. Tapi aku tak bisa mendapatkannya di penjualan organ ilegal. Saat ini jantung segar sangat langka. Jika aku menunggu sampai stok jantung tersedia, aku tak bisa membuat keajaiban itu terjadi. Karena keajaiban itu ada batasnya. Hanya bertahan sehari kurasa.”

“Jadi, ahjumma bersedia?”

“Mianhe ahjumma… saat Suzy hidup kembali, dia mungkin akan sangat berterima kasih padamu… atau…” air muka Myungsoo langsung berubah.

“Mungkin dia akan membenciku…”

***

Jenazah Bae Suzy akan di kremasi hari ini. Para fans dan kerabat berkumpul serentak di Gwangju, tempat pengkremasian setelah menunggu selama satu minggu. Mereka akan bersama sama menghantarkan kepulangan Suzy. Menghantarkannya dengan hormat untuk terakhir kalinya.

Myungsoo membaca koran pagi itu. Ia tersenyum. Ada sedikit tawa di selanya.

“Mereka yang mengkremasi mayat itu tak akan tahu kalau aku sudah mengganti mayatnya dengan wanita yang kebetulan kutemui huh?” Ujarnya bermonolog.

“Pasti mereka tak akan menyadari… mereka hanya para pengkremasi mayat, mereka bukan fans Suzy.” Myungsoo bertopang dagu menatap koran seraya menghirup latte paginya.

“Lalu mayat eomma Suzy… hmm… aku yang akan mengkremasinya. Mianhae… ahjumma… aku bisa saja menggunakan jantung gadis yang kubunuh itu, kheundae jantungnya tak cocok. Jantung yang paling pas adalah milik ahjumma, ibu kandungnya…”

“Mianhae, ne?” Myungsoo tersenyum. Menyerup tetes kopi terakhirnya pagi itu lalu beranjak menuju lab rahasia.

Ada dua mayat di dalam kulkas mayat. Pria dan wanita. Pria asing yang ditemuinya dan wanita yang menjadi idolanya.

Mereka masing masing ia jadikan sebagai eksperimen. Pria tak bernama–eksperimen pertamanya—ia berikan jantung yang kebetulan tersisa di dalam kulkas. Dia memberikannya beberapa hari sebelum Suzy meninggal dan kebetulan sangat cocok dengan pria itu.

“Pria ini… sudah seminggu lebih tapi tak ada tanda tanda akan bangkit kembali. Hmmm…” alis Myungsoo mengerut.

“Dan Suzy… sudah hampir seminggu…”

Ia menatap wajah pucat itu dalam. Lama.

Tiba tiba mata gadis itu terbuka.

Glek!

Myungsoo terlonjak mundur. Jantungnya berdetak cepat. Bibirnya mendadak kaku.

“Su…su…su..”

“…zy?”

Gadis itu mengerjap ngerjap. Seperti kebingungan.

Rasa yang membuncah dadanya hampir meledak. Myungsoo berteriak kencang. Seperti mendapatkan piala oscar. Tak terbayangkan betapa senangnya pria itu.

Ia segera mengambil handuk dan menyelimuti tubuh polos gadis itu.

Tepat saat itu, Suzy berdiri di hadapannya. Tubuhnya tampak masih butuh penyesuaian. Sikapnya tampak aneh.

“Su…zy…” Myungsoo mencoba meraih tangan Suzy. Dingin.

Mereka saling menatap. Sorot mata gadis itu kosong. Seperti mayat hidup.

Myungsoo yang tak bisa menyembunyikan perasaan bahagianya lantas memeluk Suzy erat. Seolah olah tak akan pernah ia lepaskan lagi.

“Su…zy…” panggilnya gugup. Lalu pelukan mereka terlepas.

Gadis itu menatap Myungsoo datar. Masih kosong.

“Aku minta tanda tanganmu.” Myungsoo memasang senyum terbaiknya seraya menyerahkan pena dan buku yang ia raih dari jas putihnya.

Suzy memiringkan kepalanya. Mulutnya perlahan terbuka. Tapi tak ada suara yang keluar. Hanya serak.

Myungsoo terkesiap. Diraihnya wajah Suzy. Ditatapnya wajah gadis itu dalam. Menjelajahi setiap inci wajahnya.

Matanya tak berbicara sama sekali, seperti mati. Bibirnya pucat.

“Kurasa kau butuh pasokan darah dan oksigen.” Myungsoo langsung mengecup bibir Suzy. Mencoba memberikan nafas buatan.

Sia sia. Gadis itu tak memberi perlawanan atau balasan. Dia terdiam, terpaku, tanpa tahu apa yang sedang terjadi.

Ciuman mereka terlepas. Pria itu memegang bibirnya tak percaya. Untuk pertama kalinya ia menyentuh idolanya.

Ditatapnya Suzy intens. Ada ekspresi kagum di matanya.

“Aku… sungguh ingin berfoto denganmu.”

“Kheundae… ekspresimu masih kaku.” Myungsoo kembali menyentuh wajah Suzy. Memaksa Suzy tersenyum dengan jemarinya.

“Hmmm…” Myungsoo berfikir keras.

“Akan kusuruh Hyung memotret kita-” kata katanya tertelan. Dia tak mungkin memberitahu hal ini pada kakaknya.

“Ahh sial…” Gumamnya seraya berdiri dari tempatnya. Ia menarik Suzy menuju kamar.

Di sana, Suzy tampak memperhatikan pigura pigura raksasa yang dirasanya tak asing. Ekspresinya masih sama. Datar.

Myungsoo lalu menghadapkan Suzy di depan kaca. Wajah cantiknya terpantul indah di sana. Perlahan alis gadis itu meninggi. Ada mimik terkejut disana.

“Kau adalah Bae Suzy. Kau adalah seorang penyanyi. Dan semua foto foto yang baru saja kau lihat adalah fotomu.” Ujarnya berusaha meyakinkan Suzy yang tampak kebingungan.

“Kau adalah idolaku.”

“Tapi kau sudah mati.”

Deg!

Suzy menoleh cepat. Ditatapnya Myungsoo yang membalas tatapannya.

“Aku berhasil membuat keajaiban.” Myungsoo mengambil kedua tangan Suzy. Menggenggamnya erat.

“Aku minta tanda tanganmu, ne?”

Suzy terdiam menatap Myungsoo.

Lalu…

Plak!

Myungsoo tertegun. Suzy menamparnya.

“Su…” kata katanya tertelan. Ia shock hebat.

“Tan…da… ta… ngan…” Suzy akhirnya mengeluarkan sepatah dua kata meski masih terbata bata.

Tawa Myungsoo langsung menyembur. Suzy benar benar menandai wajahnya dengan tangan. Tanda tangan.

“Bukan itu maksudku…” Myungsoo masih tertawa.

“Kalau kau belum bisa memberi tanda tangan, bagaimana kalau foto?” Ujarnya bersemangat.

Suzy memiringkan kepalanya bingung.

Myungsoo bergegas mengambil kamera dan memasangnya di tripod. Mengatur timer, lalu menekan tombol potret.

5…

Myungsoo menarik Suzy di sampingnya. Tangan kanannya memeluk pinggang Suzy.

4…

Myungsoo memaksa Suzy menghadap kamera.

3…

Myungsoo tersenyum ke kamera.

2…

Suzy tiba tiba menoleh ke arahnya. Ekspresinya tampak datar namun menandakan kebingungan.

1…

Myungsoo ikut menoleh.

KLIK!

Satu foto tersimpan.

Pada akhirnya Myungsoo tak mendapatkan foto yang diinginkannya bahkan setelah mencoba berkali kali.

***

Mereka kini duduk di ruang tengah. Suzy masih mengenakan handuk mandi. Matanya menatap ke depan. Datar. Kosong. Sementara Myungsoo mengamati gadis itu dengan pemikiran pemikiran yang memenuhi benaknya.

“Kurasa aku akan berbelanja.”

“Kau butuh pakaian.” Myungsoo berdiri. Dia bersiap siap mengenakan jasnya, mengambil credit card yang kakaknya berikan untuk jaga jaga.

“Aku akan keluar sebentar. Kurasa tak apa aku meninggalkanmu di sini. Hyungku mungkin akan lama pulangnya. Kau tunggu di sini, ne?”

Suzy mengangguk perlahan. Meski ia benar benar tak mengerti maksud Myungsoo.

Setelah Myungsoo pergi, Suzy mulai berjalan menelusuri rumah itu. Rasa penasaran membuatnya menyentuh barang barang yang dirasanya aneh dan menarik.

Suzy menyentuh TV di depannya. Ia menekan tombol yang ada dan terlonjak mundur saat TV itu menyala.

“Geu.. go… mwo…ya?” Suzy melangkah mundur. Tampak ketakutan meski mimiknya tak berubah. Ia lalu berlari dari sana menuju ruangan lain.

Saat ia melangkah masuk ke dalam kamar mandi, kakinya tak sengaja tersandung. Ia jatuh terjerembab. Handuknya terlepas. Ia tak mengenakan sehelai benang pun saat ini.

Ia meringis. Bingung dengan perasaan yang dirasakannya.

“Appo…” gumamnya seraya menatap luka memar di lututnya.

Suara tak asing tiba tiba terdengar dari luar. Seseorang sepertinya sudah kembali.

“Yak Myungsoo kau di mana?”

Suzy masih duduk di atas lantai kamar mandi. Ia tak tahu apa yang harus dilakukan.

“Yak Myungsoo!”

“Ada seseorang yang ingin menemuimu!”

Suara itu makin mendekat.

Mendekat.

Mendekat menuju kamar mandi.

***

Myungsoo berlari tergesa gesa setelah melihat pintu utama terbuka. Ia merasa Hyung nya sudah pulang.

Langkahnya ceroboh hingga membuat kakinya tersandung.

Ia meringis. Lalu memanggil nama Suzy berkali kali sambil berharap Hyungnya belum bertemu dengan Suzy.

Hyung nya lalu muncul bertepatan saat ia bangkit dari jatuhnya.

Matanya membesar melihat Suzy di samping Hyung nya.

“Hyung…” Myungsoo seperti kehabisan kata kata.

Pria itu tersenyum mencurigakan.

“Sebaiknya kau lihat berita.”

Myungsoo membisu.

“Baiklah akan kukatakan.” Pria berjas itu menarik nafas.

“Siang ini heboh dengan hilangnya jasad seorang diva kenamaan Korea, Bae Suzy.”

“Dan siapa lagi yang memiliki ide ide gila untuk dijadikan sebagai tersangka huh?”

Myungsoo terkesiap.

“Polisi mulai bergerak, Myungsoo.”

“Mereka mencarimu.”

“Tapi tenang saja, mereka hanya meminta keteranganmu karena di duga kau hadir saat Suzy dibawa ke Gwangju. Dan para penggosip di forum online sedang membicarakanmu. Bahkan menuduhmu sebagai pelakunya. Dan ini…” pria itu menoleh. Menyeleksi setiap detail tubuh gadis itu. Memandangnya kagum, heran, bangga. Bercampur aduk.

“Dia cantik sekali. Pantas saja…”

Myungsoo mengepalkan tangannya. Dia tahu, dia cukup ceroboh untuk melakukan hal itu. Dia tak tahu seberapa terkenalnya Suzy. Bahkan pengkremasi mayat tahu Suzy. Tapi tak ada cara lain yang masuk akal.

“Aku seperti bermimpi melihat gadis yang beberapa waktu yang lalu diberitakan meninggal, lalu tiba tiba dia berada di dalam kamar mandiku dalam keadaan tak berbusana. Ck ck…”

Myungsoo melongo.

“Hyung! Kau melihatnya?!” Volumenya meninggi.

Pria itu bersiul pelan.

“Sial… seandainya kau bukan Hyungku, sudah kuhajar kau Hyung!” Myungsoo berdesis.

Tawa pria itu menyembur. Merasa lucu melihat ekspresi kesal adiknya itu.

“Ka…u… si…apa?” Suzy menatap pria itu heran.

Tangan pria itu terulur, ada senyum simpul.

“Choi Minho. Minho. Kakak Myungsoo. Bisa dibilang Myungsoo adalah adik yang kuangkat.”

Suzy menatap tangan Minho. Heran dengan makna dari terjulurnya tangan itu.

Plak!

Ia memukulnya keras. Minho sedikit terkejut.

“Tan…da…ta…ngan…” Suzy mulai menggerakkan bibirnya membentuk sebuah lengkungan yang disebut senyuman.

Mata Myungsoo membesar melihat perubahan itu. Sementara Minho tampak terdiam. Senyumnya hilang. Ada rasa mengganjal yang ia rasakan di dadanya. Juga menggelitik perutnya.

Tanpa sadar, Minho sudah mengecup bibir Suzy.

Myungsoo terbelalak.

“HYUNG!”

***TBC***

Annyeong readerdul!!!! Fira’s back… fira’s back… *desisnya ala shinee’s back* XD

Okeh yang mau baca silahkan, Kalo udah baca silahkan dikomentarin, atau kalo bisa di like juga kalo suka. Tapi aku saranin gak usah dibaca XD nanti pada muntah, gaje sekali ff ini pemirsa

Oke, kalo punya saran silahkan dikeluarin, kalo punya kritik juga monggo.

Maaf untuk segala kesalahan dalam ff ini.

Yosh.

Ghamsahamnida~

/Bows/

37 thoughts on “FF Living Dead PART 1

  1. Omooooo,,, ceritanya Suzy dah meninggal dan hidup lagi. Muyungsoo melakukan eksperimen dan berhasil. Tapi Suzy benar2 hidup kembali kan itu?
    Kok dia bisa meninggal tadi? Apa ada orang yg sengaja melukai Suzy sebelumnya?
    Btw, kasian ibunya Suzy harus merelakan nyawanya demi agar Suzy hidup kembali.

  2. yeyeye akhir comeback thor 🙂 omooo myungsoo memang terobsesi kali sama suzy, kekekeh liat suzy tampar myungsoo ama minho bilang tanda tangan >< omo kayaknya minho suka ama suzy dee ditunggu yaa thor next partnya fighting thor 🙂

  3. yeyeye akhir comeback thor 🙂 omooo myungsoo memang terobsesi kali sama suzy, kekekeh liat suzy tampar myungsoo ama minho bilang tanda tangan >< omo kayaknya minho suka ama suzy dee ditunggu yaa thor next partnya fighting thor ^^

  4. Yeaay, akhirnya chingu kembali lagi tentunya dngan fanfic yang cetar, lain daripda yg lain. 😆😄
    Aigoo. Jinjja jhoa.
    Awalnya kukira myungsoo yg bikin suzy gitu. Kyak udah mati padahal cma mati suri kyak di doctor stranger. Ternyata gak. 😯
    Omo. percobaan myungsoo berhasil. Suzy hidup kembali.
    Keundae myungsoo ada saingan nih. Hwaiting myungsoo 😆✊

  5. Akhirnya update ff lagi setelah sekian lama
    Joha. Jarang lo eonni ada ff yang kayak gini. Kayak live note gitu ya. Tapi disini myungsoo pake kemampuannya sendiri buat ngehidupin zyeon lagi
    Lucu. kira-kira kehidupan mereka kedepannya gimana ya? Apa nanti gak ketahuan publik kalo zyeon hidup lagi? Eh bentar deh zyeon meninggalnya kenapa ya?
    Itu minho main cium aja ㅋㅋㅋㅋ
    Ditunggu next chapnya ne. Fighting!

  6. Ff nya malah bikin ketawa pas akhir akhirnya…aigoo minhoo keenakan tu dapet tontonan gratis…suzy kayak bayi baru lahir ya ingatannya ga ada… Hayoloh myung apa yg bakal kamu lakuin kalo minho sampe suka sama suzy kekekee… Btw ni ff mrnarik bgt ide ceritanya… Lanjut ne 🙂

  7. wuah suzy hidup kembali. tp kayax ingatanx g tersisa. skrg myung sudah bisa berdekatan denganx. tapi tapi minho g ikut ikutan suka suzy jg kan? bisa bahaya. bisa dibunuh myung nanti.

  8. aaaa eonni udah lama nggak muncul..
    seneng deh ada ff baru…
    itu si myung emang psikopat gila ngga waras nyeremin lagi…
    itu suzy nya kenapa tingkahnya kaya orang amnesia, bloon bloon gituuu..
    woah minho menang banyak udah liat tubuh suzy telanjang, cium bibir suzy uhhh….
    nextnya dinanti ^^

  9. aaaa eonni udah lama nggak muncul..
    seneng deh ada ff baru…
    itu si myung emang psikopat gila ngga waras nyeremin lagi…
    itu suzy nya kenapa tingkahnya kaya orang amnesia, bloon bloon gituuu..
    woah minho menang banyak udah liat tubuh suzy telanjang, cium bibir suzy uhhh….
    nextnya dinanti ^^.

  10. anyoeng thorrr…akhirnya ada ff baru lgi….penasaran gmna nasib suzy ntar….myung abeh banget disini….lanjut thorrrr…!!!

  11. anyeong aku reader baru , salan kenal thor
    aduhh ceritanya agak serem ya myungpa tega banget sampai bunuh orang dan ibu zyeoni demi menyelamatkan zyeoni , nanti kalau zyeoni tau orangtuanya meninggal gara-gara myungpa dan untuk menyelamtkan dirinya dia pasti merasa bersalah dan marah banget dong sama myungpa
    dan terus yang terakhir tadi minho melihat zyeoni telanjang dan menciumnya aduh myungpa pasti marah.
    aku suka ceritanya karena agak serem gimana gtu hehehe dan ditunggu nextnya ya

  12. anyeong aku reader baru salam kenal ya thor
    aduh ceritanya agak serem gimana gtu soalnya myungpa sampai membunuh orang lain sama ibunya zyeoni demi menyelamatkan zyeoni dan dia jadi bertingkah aneh kalau udah berkaitan sama zyeoni kan
    gimana dong nanti kalau zyeoni tau myungpa sampai mau membunuh orang dan ibunya demi nya , pasti zyeoni nanti marah sama myungpa dan merasa bersalah sama ibunya dong .
    dan yang terakhir tadi minho melihat zyeoni tidak berbusana dan menciumnya pasti myungpa marah besar dan apakah ada konflik cinta segitiga ?
    aku suka ceritanya menarik banget dan ditunggu nextnya ya

  13. anyeong aku reader, baru salam kenal thor
    aduh ceritanya agak serem gimana gtu soalnya myungpa sampai membunuh orang lain sama ibunya zyeoni demi menyelamatkan zyeoni dan dia jadi bertingkah aneh kalau udah berkaitan sama zyeoni kan
    gimana dong nanti kalau zyeoni tau myungpa sampai mau membunuh orang dan ibunya demi nya , pasti zyeoni nanti marah sama myungpa dan merasa bersalah sama ibunya dong .
    dan yang terakhir tadi minho melihat zyeoni tidak berbusana dan menciumnya pasti myungpa marah besar dan apakah ada konflik cinta segitiga ?
    aku suka ceritanya menarik banget dan ditunggu nextnya ya

  14. anyeong aku reader baru thor
    aduh ceritanya agak serem gimana gtu soalnya myungpa sampai membunuh orang lain sama ibunya zyeoni demi menyelamatkan zyeoni dan dia jadi bertingkah aneh kalau udah berkaitan sama zyeoni kan
    gimana dong nanti kalau zyeoni tau myungpa sampai mau membunuh orang dan ibunya demi nya , pasti zyeoni nanti marah sama myungpa dan merasa bersalah sama ibunya dong .
    dan yang terakhir tadi minho melihat zyeoni tidak berbusana dan menciumnya pasti myungpa marah besar dan apakah ada konflik cinta segitiga ?
    aku suka ceritanya menarik banget dan ditunggu nextnya ya

  15. Hufttt akhrnya komnt aq msuk jg,,, gomawoyo dh dbolhin bca ffnya…

    huaaaa Daebak Myungsoo bsa bkin Suzy idup lg wlwpn kya amnesia,,,
    author jjang next ya 🙂

  16. Uwahh daebak…..
    Gila bener” gila bagaimana bisa orang yg telah mati bisa dihidupkan kembali…..kejeniusan myungsoo hampir membuatnya trlihat seperti orang gila.Dan minho,sepertinya ada yg aneh dgn sikap minho?

  17. Wuaahhh cerita baru…. 🙂
    Astga myungsoo melakukan eksperimen yg gila 😮 dan sia berhasil….. Suzy kenapa jadu seperti orng linglung bgtu? Apa mungkin dia lupa ingtan? Atau ingatannya di mulai lagi dengan yg baru seperti bayi baru lahir? Dia kan sebelmnya meninggal dan di bangkitkan (?) kembali?
    Tpi kenapa suzy sampai meninggal? Dia bunuh diri?

Tinggalkan Balasan ke nurul Batalkan balasan