FF HE & SHE PART 5

image

Title: HE & SHE
Author: @vhyra_pabbo
Genre: Romance, drama, School Life, etc.
Main Cast: Choi Minho, Bae Suzy, Kim Myungsoo
Sub Cast: Krystal Jung, Park Jiyeon, Kim Jong In, Kangjun, OC’s, dll
Length: Chaptered

Warning: Ini adalah cerita yang saya buat murni dari pikiran saya. Cerita ini hanya fiktif belaka. kalau ada kesamaan tokoh, tempat, dan cerita itu merupakan bukan kesengajaan. Ghamsahamnida~ Bow

Happy Reading!

***

Previous part:

Namja itu mencium bibir suzy lembut. Suzy sukses membelalakkan matanya.

Minho mengepalkan tangannya. Ia sudah siap memukul namja itu namun ditahan oleh jiyeon. Sedangkan myungsoo, ia menjatuhkan makanan yang dipegangnya. Tangannya melemas.

“HYUNG!” Pekiknya.

***PART 5***

Bibir jong in masih menyapu bibir suzy lembut sampai sebuah tangan mencengkram kerah baju jong in.

“Hyung! Apa yang kau lakukan pada yeojachingiku eoh?!” Pekik myungsoo. Matanya memancarkan kemarahan.

Jong in menyunggingkan bibirnya remeh.

“Kau memanggilku hyung?” Tanya jong in sarkatis. Myungsoo membulatkan matanya tak percaya.

“Maksud hyung?” Myungsoo melepaskan cengkramannya.

Suzy hanya bisa membelalakkan matanya, tanpa kata.

Kim jong in. Yang merupakan namjachingunya yang menghilang hampir 3 tahun yang lalu. Dan dia kembali lagi dengan cara seperti ini. Disaat dia.. menjalin hubungan dengan adiknya

‘Sulit dipercaya’ batin suzy.

“Kau masih bertanya eoh?” Pekik jong in. Ia lalu menarik tangan suzy keluar dari kantin itu namun tangan kekar myungsoo dengan sigap menangkap tangan suzy. Ia menahan tangan suzy erat.

Jong in menyunggingkan bibirnya lagi.

“Dia..adalah yeojachingu ku. Kau masih ingat?” Ucap jong in dengan menekankan kata ‘Yeojachingu’.

“Mianhae..” ucap myungsoo pelan. Ia mengepalkan tangannya.

“Tak ada kata putus diantara kami. Neo ARRA!” pekik jong in kemudian. Ia lalu menarik tangan suzy kasar. Myungsoo melepaskan pegangannya yang mengendur. Ia menunduk.

Minho lalu berjalan mengikuti mereka berdua. Sementara jiyeon, ia mencoba menenangkan myungsoo.

“Myungsoo oppa!” Panggil krystal sembari menggantung ponselnya di hadapan myungsoo.

“Kheundae..kau betul betul memberitahukannya..” gumam myungsoo pelan, tak bertenaga. Krystal mengangguk puas.

Myungsoo lalu mengambil ponsel krystal dan membantingnya kasar.

“KAU PUAS!” teriak myungsoo. Ia lalu berlalu dari hadapan krystal. Krystal hanya bisa melongo menyaksikan adegan memalukan tadi.

“YAK MYUNGSOO OPPA!!!” pekiknya sambil menutup wajahnya malu.

***

Jong in membawa suzy masuk ke dalam mobilnya.

“Masuklah..” ucap jong in pelan sembari membukakan pintu untuk suzy. Suzy lalu masuk dengan ragu.

Mobil itu lalu keluar dari pekarangan sekolah menuju ke sebuah tempat.

Sementara minho yang tak membawa mobil lantas menghentikan langkahnya di parkiran itu.

“Gawat! Apa yang akan dilakukan namja itu huh?” ucapnya sembari mengatur nafasnya yang terdengar tak beraturan.

‘Dia bilang tadi yeojachingu ku?’ batinnya.

‘Sial! Aku tidak bisa mengejarnya’ batinnya lagi. Tiba tiba myungsoo muncul dengan nafas yang masih memburu.

“Mana suzy?” Ucapnya yang masih ngos – ngosan.

“Dia dibawa oleh namja itu menggunakan mobil”

“KENAPA KAU TAK MENGHALANGINYA PABBO?!” teriaknya.

“YAK! AKU TAK MEMBAWA MOBIL! SEKARANG GILIRAN JIYEON YANG MENJEMPUT PABBO!” Balas minho tak mau kalah.

“TAPI KAU BISA MENCEGAHNYA PERGI PABBO!”

“AKU BARU SAMPAI DAN MEREKA SUDAH ADA DI DALAM PABBO!” balasnya lagi. Hampir saja minho melayangkan pukulannya pada wajah myungsoo.

Myungsoo berteriak kencang sambil menutup matanya. Ia lalu berlari menuju kelasnya. Ia mencari kunci mobilnya.

Minho tak tinggal diam, ia lalu berlari mencari jiyeon. Ia ingin meminjam mobil jiyeon.

***
Ponsel suzy sedari tadi bergetar namun tak digubrisnya karena jong in menyita ponselnya tanpa mematikannya. Dia berkata

sangat menyenangkan mendengar getaran dan deringan ponselmu berkali kali. Pasti sangat banyak yang mencemaskanmu. Aku suka

‘Dasar namja gila!’ Batinnya setelah mendengar penuturan mengerikan dari jong in.

“Suzy-ah…” ucap jong in pelan yang masih sibuk menyetir.

“Hm?” Suzy tak menatap jong in. Ia takut.

“Kau.. mau menikah denganku?”

Suzy sukses membulatkan matanya. Ia lalu menoleh ke arah jong in

“MWO?! KAU GILA?!” pekik suzy.

“Ne. Aku gila karenamu” ucapnya sambil menyunggingkan bibirnya.

“YAK! TURUNKAN AKU SEKARANG!” teriak suzy tanpa menatap jong in.

“Sabarlah chagi-ah.. kita hampir sampai”

Suzy terdiam.

“Gheurae.. kau mau menikah denganku setelah kau lulus? Beberapa bulan lagi kau akan menempuh ujian kan?”

Suzy masih diam membisu, enggan bersuara.

“Jawab aku suzy-ah..” ucap jong in pelan namun suzy masih terdiam.

“JAWAB AKU!” teriaknya.

“Kau gila..” gumam suzy dengan keberanian secuil.

“Ne. Aku gila karenamu. Kau mau aku katakan berapa kali eoh?!” Pekiknya.

“Kau gila!” Pekik suzy kemudian.

“Ne! Aku gila karenamu! Kau mau aku katakan lagi eoh?” Pekik jong in tak kalah.

Suzy lalu terdiam lagi.

“Cha.. sudah sampai” jong in membukakan pintu mobil untuk suzy. Suzy terlihat berdiam di tempat. Ia seperti tak ingin keluar dari mobil itu.

“KELUAR!” teriak jong in kemudian. Ia tak tahan melihat sikap suzy yang seolah tak menghiraukannya.

Suzy menggeleng pelan. Jong in meremas rambutnya frustasi. Ia lalu masuk dan mencoba mengangkat suzy keluar. Suzy meronta ronta namun dengan kuat jong in menahannya.

Jong in lalu merebahkan tubuh suzy di atas pasir pantai. Mereka tengah berada di pantai yang agak jauh dari kota.

Suzy masih terdiam. Ia tak ingin menatap kim jong in. Ia lalu teringat perkataan myungsoo

hyung ku itu sangat ambisius dengan apa yang dicintainya

‘Aku takut myungsoo-ah’ batin suzy. Entah mengapa saat saat seperti ini ia malah mengingat myungsoo.

“Kau tak usah takut padaku. Aku tak akan menikahimu sekarang” gumam jong in setelah lama dalam keheningan. Ia memandang wajah suzy yang terlihat tak ingin menatapnya.

“liat aku” ucapnya pelan. Suzy masih tak mau menatap namja cool itu

“LIAT AKU!” pekik jong in sambil memutar wajah suzy menghadapnya. Ia memegang dagu suzy, mencengkramnya kuat.

Suzy mengalihkan pandangannya meskipun wajahnya menghadap jong in.

“TATAP AKU SUZY-AH!” pekiknya. Ia masih memegang dagu lancip suzy. Suzy lalu menatap jong in penuh amarah. Matanya menyiratkan ketakutan.

“Kau gila..” gumam suzy pelan.

“Ne! Aku gila karenamu..” balasnya.

“Tsk..” suzy mendecak.

“Kau tak usah takut. Kita sudah pernah menjalin hubungan. Jadi, santai sajalah” jong in tersenyum.

“Kheundae.. kau yang dulu adalah jong in yang polos dan menyenangkan. Kenapa sekarang kau berubah eoh?” Balas suzy sinis.

“Karena ada seorang penghianat yang telah mengingkari janjinya” ucapnya penuh penekanan.

“Ckk.. itu hanya janji anak 7 tahun. Kau menganggapnya serius eoh? Lagipula saat itu ia hanya ketakutan karena ia mengira hyung nya akan mati saat itu juga” ujar suzy sarkasme.

“Yaa..aku menganggap semua janji itu serius. Walaupun umurnya masih umur jagung sekalipun, aku akan tetap menagih janji itu. Apapun alasannya” Jong in menatap suzy tajam sambil tersenyum.

Suzy lagi lagi mendecakkan lidahnya.

Jong in lalu mendekatkan wajahnya ke wajah suzy.

“Yak! Apa yang akan kau lakukan eoh?” Suzy menahan wajah jong in yang hampir saja bersentuhan dengan wajahnya. Jong in hanya mengetuk ngetuk bibirnya sambil menyeringai nakal.

“Yak! Kita sudah tak ada hubungan apa apa lagi!” Pekik suzy tak terima.

“Kita belum putus” sergah jong in cepat. Ia lalu mencium suzy paksa. Suzy terjatuh terlentang di atas pasir. Suzy berusaha menahannya namun kekuatan jong in lebih kuat. Jong in melumat bibir suzy kasar. Ia lalu mencoba memperdalam ciumannya tapi suzy tak membiarkannya. Jong in makin berusaha memperdalam ciumannya. Akhirnya suzy menyerah dan jong in berhasil menguasai bibir dan mulutnya sekarang. Suzy hanya bisa menangis saat itu.

Jong in lalu menghentikan ciumannya tatkala merasakan airmata yang jatuh membasahi wajah suzy.

“Mianhae..” lirihnya. Jong in langsung menarik suzy untuk bangun. Ia lantas memeluk suzy. Suzy tak menolak. Ia takut. Masih takut.

“Mianhae..” ucap jong in lagi sambil mengusap usap puncak kepala suzy.

“Mianhae..” gumamnya lagi.

***

Sudah tiga setengah jam myungsoo mengendarai mobilnya tanpa arah. Ia masih mencari suzy. Ia tak tau suzy dibawa kemana oleh hyungnya itu.

Ia hanya mencari di tempat tempat biasa di datangi hyung nya.

Ia lalu teringat sesuatu.

GPS

“Shit!” Umpatnya sambil memukul stir mobilnya. Myungsoo lalu memakirkan mobilnya di sudut jalan. Ia membuka ponselnya dan merefresh GPS nya. Ia mencoba melacak keberadaan suzy lewat aplikasi itu.

Titik merah itu menandakan bahwa suzy tengah berada di lokasi yang agak jauh dari perkotaan. Ia berada di pantai.

Myungsoo segera menancap gas nya menuju lokasi tersebut.

***

Minho hanya bisa menunggu di dalam kelas bersama jiyeon. Jiyeon tak membiarkan minho mencari suzy karena ia tahu myungsoo juga mencarinya. Dan lagi, jiyeon tak mau ikut terlibat dalam perkara cinta segi ‘entahlah’ mereka.

Minho hanya menopang dagunya. Sesekali ia mendesis kesal pada jiyeon. Wajahnya terlihat kalut. Ia adalah seorang bodyguard dan ia merasa dirinya sudah gagal.

Ia lalu membenamkam wajahnya di atas meja. Ia sedang tak mood menerima pelajaran fisika dari Go seongsaengnim. Padahal ia adalah murid teladan di kelasnya.

‘Jiyeon kau menyebalkan!’ Rutuknya dalam hati.

***

“Kau mau pulang?” Tanya jong in pelan. Suzy tak membalas.

Jong in lalu melihat suzy yang tengah dipeluknya.

‘Ternyata ia tertidur’ batinnya. Ia lalu membaringkan suzy di atas pasir dan pergelangan tangannya sendiri ia jadikan bantal untuk kepala suzy agar tak menyentuh pasir. Mereka lalu tertidur di atas pasir pantai itu. Angin laut berhembus pelan ke arah mereka. Ombak laut menggulung gulung dengan tenang. Suasana tenang dan sepi mendominasi lokasi itu. Hanya ada mereka.

***

Mobil merah marun itu berhenti di dekat mobil ber cat putih milik jong in. Myungsoo bergegas turun dari mobilnya mencari kedua insan itu.

Ia memandang jauh ke arah pantai. Namun tak juga nampak dua manusia yang dicarinya itu. Myungsoo lalu berjalan ke arah pesisir. Diliatnya dua manusia tengah berbaring dengan mata tertutup. Senja di ufuk timur itu telah menampakkan langit keorange orange nya. Sunset kian meninggalkan langit seoul dengan cekatan.

Myungsoo. Dia memandang dua orang yang tengah terlelap itu sendu. Ada rasa pedih yang kian berkecamuk di dalam dadanya. Hatinya sakit.

Ia terduduk di hamparan pasir putih itu. Myungsoo mengepalkan tangannya. Ia meremas pasir itu lalu membuangnya asal. Tak ada pilihan baginya selain meninggalkan pantai penuh luka itu.

***

Ting tong!

Pintu itu terbuka menampilkan wajah ayu si empunya rumah.

“Kim jong in?” Tanya pemilik rumah itu heran.

“Ne ahjumma. Aku mau mengantar suzy, ia susah sekali dibangunkan jadi aku mengangkatnya sampai di sini” ujar jong in panjang lebar.

“Aigoo! Uriyanibwayo jong in-ssi. Kemana saja kau selama ini?” Tanya eomma suzy lembut.

“Aku ada keperluan di luar negri ahjumma” sahutnya sopan.

“Ung. Kau masuklah dulu. Aku akan membuatkanmu minuman”

“Aniyo ahjumma. Saya sebaiknya pulang saja” tolaknya halus.

“Eoh ne. Aku tak bisa memaksa kalau begitu. Gherom, gomawoyo jong in-ssi. Kapan kapan aku bisa merekrutmu lagi jadi model design pakaianku”

“Ne ahjumma. Ghamsahmnida” eomma suzy tersenyum senang.

“Bawa saja dia ke kamarnya”

Jong in mengangguk lalu segera membawa suzy ke kamar yeoja itu yang berada di lantai dua.

“Suzy chagi-ah.. jjaljha.. saranghaeo..” ucap jong in. Ia lalu mencium bibir suzy sekilas.

“Nan kkayo!” Ucapnya lagi setelah ia telah berada di ambang pintu.

Suzy yang hanya pura pura tertidur lantas mengusap dadanya lega.

“Namja gila itu sudah pergi. Syukurlah.. kalau saja aku terbangun, entah dia akan mengajakku kemana lagi” tiba tiba pintu kamarnya terbuka. Suzy sontak menghamburkan dirinya di kasur. Ia mencoba berpura pura tidur.

“Yak gotjimmal..” ucap wanita cantik itu lembut. Suzy lalu membuka matanya.

“Ternyata eomma.. huft..” suzy mengelus dadanya lagi seraya menghela nafas lega. Eomma suzy lalu duduk di pinggir tempat tidur.

“Tadi.. minho mencarimu” ucap eomma suzy pelan sembari mengusap pelan rambut indah anaknya.

“Wae?” Balas suzy gugup.

‘Jebal jangan sampai eomma tau aku diculik jong in gila itu’ batinnya memohon.

“Katanya.. kau kabur dari sekolah”

“YAK! SIAPA BILANG EOH?!” pekiknya.

“Yak tenanglah.. eomma tak akan marah. Kheundae, eomma hanya akan memperketat penjagaanmu” Suzy melebarkan bola matanya.

“Dengan cara?”

“Minho akan tinggal di sini setiap hari senin sampai jum’at. Dia akan menjagamu full kecuali hari sabtu dan minggu karena dia juga dibutuhkan oleh keluarganya”

“MWO?!” suzy membelalakkan matanya tak terima sekaligus terkejut.

“Gwaenchana.. dia kan sudah sering menginap di sini. Jadi tak usah berlebihan begitu chagi-ah..” eomma suzy mencubit pipi suzy gemas. Ia lalu bergegas keluar dari kamar suzy.

Suzy hanya bisa melamun tak jelas.

‘Lima hari berturut turut bersama minho? Eottokhae?’

***

Di sudut tangga itu berdiri seorang namja yang tengah memandang seorang namja yang baru saja memasuki rumah. Namja itu adalah kim myungsoo.

“Annyeong myungsoo-ah..” ucap namja yang baru masuk itu santai. Namja itu tak lain adalah jong in.

“Aku kira kau menginap di hotel” balas myungsoo sinis.

“Tadinya.. kheundae..aku sangat rindu rumah ini” ucap jong in sambil terus tersenyum.

Orang tua myungsoo dan jong in tinggal di luar negri dan terkadang pulang ke seoul setiap urusan pekerjaan mereka break sejenak.

“Ckk..padahal aku berharap kau menginap saja di hotel. Lebih baik tidak melihatmu hyung” myungsoo mendecak sinis.

“Aku juga sebenarnya tak ingin pulang dan menemuimu. Ini ku sangat sakit jika melihatmu” jong in menunjuk dadanya.

Myungsoo lalu berjalan menuju kamarnya tak peduli dengan perkataan hyungnya barusan.

***

09.00 Sunday

Yeoja berparas cantik itu masih terlelap di kasur empuknya. Ponselnya sedari tadi berdering namun tak diangkatnya.

Tiba tiba seorang namja masuk ke dalam kamar suzy secara mengendap ngendap.

“Chagi-ah.. ireona..” bisiknya tepat di telinga suzy. Suzy menggerakkan badannya, merespon getaran suara itu.

“Ireona..” bisiknya lagi. Suzy lalu membuka matanya lebar. Ia melihat seorang namja tampan di depan matanya tengah mengenakan kemeja kotak kotak dan memandanginya intens.

Suzy refleks menjauhkan tubuhnya dari orang itu.

‘Mati aku!’ Pekiknya dalam hati.

Namja itu lalu mendekati suzy. Suzy berusaha mundur namun ia telah sampai di ujung tempat tidurnya.

Cup!

Morning kiss” ucap namja itu pelan. Suzy mendecak kesal. Ia lalu mendorong tubuh namja itu.

“Kau gila..” gumam suzy.

“Ne.. Aku gila karenamu..” gumam namja itu. Ia tersenyum.

Suzy lalu beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya. Jong in dengan sabar menunggu suzy selesai berkutat dengan kamar mandinya. Ia lalu berkeliling sambil memandangi detail kamar suzy yang serba pink itu.

“Ia lalu mengambil salah satu pigura yang terletak di dekat tempat tidur. Di sana terdapat tiga orang yang tengah tersenyum sambil merangkul satu sama lain. Suzy.Minho.Jiyeon.

‘Namja ini siapa eoh?’ Batinnya.

‘Harus dimusnahkan’

Setelah beberapa lama, Suzy lalu keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk mandi.

“KELUAR!” pekik suzy sontak tatkala melihat namja itu masih stay di dalam kamarnya. Jong in lantas menutup kedua matanya.

“Tenanglah..aku tak akan menyakiti orang yang aku cintai” ia menutup matanya lalu bergegas keluar. Suzy hanya mendecak.

***

From: myungpa

Aku jemput kau jam 12 siang. Kita kencan ne. Tak ada penolakan!

Suzy membaca pesan itu ketika ia tengah memakai bajunya. Ia bingung. Jong in menunggunya di luar dan sekarang sudah pukul 10.00.

‘Eottokhae?’

Suzy lalu keluar dari kamarnya. Diliatnya jong in dengan bodohnya menyandar di balik pintu.

“Pabbo..” gumam suzy.

“Kau sudah siap?” Tanya jong in.

“Siap apa?” Suzy mulai gugup.

‘Jangan sampai ia mengajakku jalan jalan. Myungsoo oppa bagaimana?’ Batin suzy harap harap cemas.

“Kau ganti bajumu. Aku akan mengajakmu jalan jalan”

Badan suzy seketika lemas.

‘Kenapa kakak beradik ini selalu saja menyusahkanku eoh?’ Pekiknya dalam hati. Ia lalu berjalan gontai masuk ke dalam kamar untuk mengganti bajunya.

***

Sudah dua jam jong in dan suzy berjalan jalan mengitari kota seoul dengan menggunakan mobil. Suzy mulai bosan.

‘Jadi dia hanya mengajakku jalan jalan naik mobil keliling seoul huh? Dasar namja aneh. Dan gila tentunya’ rutuk suzy kesal.

“Kau bosan?” jong in membuka pembicaraan setelah dua jam mereka berkendara tanpa tujuan.

“Ne. Saaaaangat bosan” balas suzy dramatis.

Jong in hanya mengangguk mengerti.

“Kau lapar?”

“Ne. Saaaaaangat lapar” balasnya lagi dramatis.

Jong in mengangguk lagi. Ia lalu memberhentikan mobilnya di depan sebuah kedai ramen yang terkenal di kawasan seoul.

“Kkaja! Aku tau kau sangat suka ramen” suzy hanya menggeleng tak percaya. Sepertinya ia mulai suka kencan ini.

***

Myungsoo memperhatikan dua insan yang tengah menikmati ramennya. Tak terkecuali suzy yang melahap ramennya dengan riang gembira. Myungsoo lantas mengepalkan tangannya geram.

Sedari tadi, namja itu mengikuti suzy dan jong in mulai dari keberangkatan jong in ke rumah suzy sampai di kedai ramen ini.

‘Sebenarnya siapa yang kau sukai suzy-ah?’ Batin myungsoo. Ia mencoba memasuki kedai itu dan memesan ramen.

***

From: myungpa

Eoddie? Aku dari tadi menunggumu dan menelponmu tapi kau tak mengangkatnya. Apakah kau mencoba membatalkan kencan ini eoh?

Suzy melihat pesan itu sebentar lalu kembali bercengkrama dengan ramennya.

Myungsoo yang tak tahan lantas menghampiri mereka berdua.

“Jadi.. kau mencoba menghianatiku eoh?” Ucap myungsoo sarkatis sembari menatap tajam manik mata suzy. Suzy sontak menghentikan acara makannya.

“Myung..soo..oppa..” lirihnya.

“Apakah kau lupa aku pernah berkata padamu bahwa kau.tak boleh.berpaling.dariku sebanyak tiga kali huh?!” Bentaknya. Suzy terdiam.

Myungsoo lalu menarik tangan suzy bermaksud mengajaknya keluar namun jong in menahannya.

“Dia belum selesai makan..” ucap jong in pelan. Myungsoo tak menggubris ucapan hyungnya itu lantas menarik suzy kasar.

“DIA..BELUM SELESAI MAKAN PABBO!” pekik jong in kemudian.

Buggghhh!

Myungsoo melayangkan tinjunya ke arah wajah jong in namun jong in tak melawan.

“Dengar hyung.. aku membatalkan janji omong kosongku dulu. Itu hanya janji remeh seorang anak kecil”

Myungsoo lalu menarik tangan suzy untuk keluar dari kedai itu.

Jong in melemparkan pandangannya ke arah dua orang yang berjalan keluar itu. Setelah mereka keluar, jong in lalu duduk di kursinya dan segera melahap ramennya sampai habis seperti tak terjadi apa apa. Ia menyeka sudut bibirnya yang memar.

‘Sakit juga kalau luka kecil terkena air cabai ramen ini’ candanya. Ia tertawa hambar. Ia lalu menangis tanpa suara. Sedangkan orang orang di sekitarnya tengah memandanginya aneh.

***

“Seharusnya kau tak boleh seperti itu kepada hyungmu!” Bentak suzy ketika mereka sudah berada di dalam mobil.

“Bela saja terus namjachingumu itu!” Balas myungsoo sarkatis.

“Yak!”

Myungsoo lalu membanting stirnya ke pinggir jalan.

“Dengar aku suzy-ah! Siapa sebenarnya yang kau sukai eoh?” Ia menatap manik mata suzy dalam.

“Maksudmu?”

“Aku..choi minho..atau kim jong in?”

“Molla.. yo..”

“Wae? Apakah kau mencoba mempermainkan kami huh?”

“A..aniya..”

“Kheundae?”

“Nan mollayo! Tunggu..kau menyebut nama minho?!”Pekik suzy setelah sadar bahwa myungsoo juga memasukkan minho dalam daftar.

“Ne. Apakah kau tak merasa namja itu menyukaimu eoh?” Suzy menggeleng.

“Dia adalah sahabat dan…bodyguard ku” ucap suzy pelan.

“Jinjja!” Myungsoo meremas rambutnya frustasi.

“Baiklah..aku akan memberi kau waktu sampai pengumuman kelulusan nanti. Kau harus menjawab pertanyaanku ini” ucapnya tegas lalu segera menancap gas nya kembali ke jalan raya.

***

“Kau harus pulang jong in-ah.. kesehatanmu belum pulih benar” ucap seseorang dari seberang telepon.

“Shireo. Nanti saja ketika aku sudah membawanya sebagai istriku”

“Yak! Kheundae.. kesehatanmu belum pulih. Lebih baik kau berobat dulu sampai sehat baru kau kembali lagi”

“Shireo kangjun-ah.. shireo! Kalau aku kembali.. calon istriku akan diambil orang” sergah jong in cepat.

“Hahaha mana mungkin calon istri sendiri di ambil orang” si penelpon bernama kangjun itu tertawa renyah.

“Masalahnya.. calon istriku ini sangat cantik gheuraegu, hatinya belum sepenuhnya jadi milikku dan lagi.. banyak yang menginginkannya” ucapnya parau.

“Dengarkan aku jong in.. cinta..tak bisa dipaksakan. Neo arra?” Jelas kangjun. Mimik jong in secepat kilat berubah. Tampaknya Pikirannya mulai terbuka.

“Kheundae..cinta..harus diperjuangkan” balasnya tak mau kalah ketika mimiknya berubah ambisius lagi.

“Terserah kau sajalah.. ingat! Kalau terjadi sesuatu padamu kau langsung saja ke rumah sakit. Ada orang orangku yang aku utus di byeongwon of seoul. Arraso?”

“Nan arra uisanim”

Tutt

‘Cinta..harus diperjuangkan..’

‘Sampai titik darah penghabisan!’

Jong in menyunggingkan bibirnya.

***

“Kau tak mau ke sekolah?” Tanya minho ketika melihat suzy tak juga melepaskan diri dari selimut hangatnya.

“Angkat aku” ucap suzy manja. Minho tercengang.

“A..a..aku..” ucap minho gugup.

Suzy mengerucutkan bibirnya sembari merapatkan selimutnya semakin erat.

‘Aku akan mencoba memantapkan perasaanku kepada ke tiga namja itu untuk memilih salah satunya. Aku yakin ada perasaan yang lebih antara ke tiga namja itu. Ketiga? Apa minho juga?’ batin suzy.

Minho lalu menarik selimut suzy dan langsung menarik tangan suzy untuk bangun. Badan suzy mendekat ke arah minho dan hampir saja mereka berciuman.

Minho tak bergeming. Ia masih menatap wajah suzy sedekat itu. Ia lalu mendekatkan wajahnya. Suzy sontak membulatkan matanya.

‘Minho kenapa jadi pemberani begini huh?’ batinnya.

Cup!

“Saranghaeo..” ucap minho pelan tanpa sadar.

“Minho oppa..”

Minho lalu tersadar.

“Mian..” Ia memukul mukul kepalanya seperti orang bodoh. Suzy lantas menghentikan aksi bodoh minho itu.

“Gwaenchana..” suzy tersenyum riang.

‘Apa suzy sebenarnya menyukaiku eoh?” Minho memegang dadanya. Debarannya sangat kencang.

“Sebaiknya kau mandi saja. Aku akan menunggumu di luar” minho buru buru beranjak keluar dari kamar suzy. Suzy hanya tertawa pelan

‘Omo liat wajahnya itu. Sangat lucu hahaha’ batin suzy sambil menahan tawanya yang serasa akan meledak.

***

“Hyung! Aku ditelepon oleh kangjun uisanim” ucap myungsoo pelan.

“Terus kenapa?” Jong in mengunyah roti gandumnya santai.

“Kau harus kembali ke sana untuk pengobatan. Kau.. belum sembuh”

“Shireo”

“Waeyo? Apakah karena suzy?” Bentaknya.

“Ne. Dan karena kau. Kalau saja aku tak tau kau memacari yeojachingu hyung mu sendiri maka aku akan menunggu sampai aku pulih” jong in menyudahi makannya lalu berjalan menuju kamarnya.

“HYUNG! KAU GILA!” teriak myungsoo dari lantai bawah.

“NE! AKU GILA KARENA BAE SUZY!” balasnya.

“Aku tak akan mengalah padamu hyung!”

“Nado!”

***

“gwaenchana suzy-ah?” Tanya jiyeon ketika mereka tengah berada di dalam mobil.

“Ne” balas suzy singkat sedangkan minho masih diam membisu sedari tadi.

“Kau diapakan sama namja itu eoh?” Bisik jiyeon hati hati namun minho mendengarnya.

“YAK!” Suzy menjitak kepala jiyeon.

“Kau pikir aku akan melakukan apa eoh?!” Pekiknya. Jiyeon lalu memperagakan gaya orang berciuman dengan kedua tangannya.

“YAK!” Kali ini giliran minho yang memekik.

“Yak kenapa kau yang berteriak huh? Aku tak mengganggumu menyetir dari tadi” balas jiyeon.

“Aku tak suka mendengar hal hal mengenai namja gila itu” minho masih fokus menyetir.

“Waeyo? Kau cemburu huh?” Jiyeon menyeringai nakal.

“Ne. waeyo?” Minho menatap tajam jiyeon melalui cermin. Jiyeon terdiam. Suzy juga ikut terdiam.

‘Jadi.. dia benar benar menyukaiku?’ Batin suzy.

***TBC***

Annyeong readers! Thanks for all comments. Saranghaeo! Aku sangat menghargai apapun komen kalian love ya. Mianhae kalau ff yang super ‘ah sudahlah’ ini yah seperti ini *peace*

FYI FF ini udah mau tamat yeay.. akhirnya hahaha. Entahlah, aku bingung namatinnya di part mana jadi tetep RCL yah chingudeul!!!

Ghamsahamnida bow 🙂

77 thoughts on “FF HE & SHE PART 5

  1. Yeay akhirnya minho ngungkapin perasaannya, jongin berubah menjadi orang yg nyeremin bgt??? Penasaran suzy bakalan milih siapa nantinya

  2. Rumit ini makin rumit…
    Asalkan diantara mereka gak ada yng sampai saling menyakiti atau bahkan lebih dari itu, jd takut sndiri saya..
    Suzy dirimu sebenarnya suka sama siapa?

Tinggalkan Balasan ke dindareginaa Batalkan balasan