FF JAIL PART 1

image

Title: JAIL
Author: @vhyra_pabbo
Genre: Romance, drama, family, friendship, mystery (maybe), etc.
Main Cast: Bae Suzy, Kim Myungsoo, Choi Minho
Sub Cast: Krystal jung, Lee Jieun, Park Jiyeon, Kim sunggyu, Yang Yoseob, OC’s and etc (SubCast dapat berubah sewaktu-waktu)
Length: Chaptered

Warning: Ini adalah cerita yang saya buat murni dari pikiran saya. Cerita ini hanya fiktif belaka. kalau ada kesamaan tokoh, tempat, dan cerita itu merupakan bukan kesengajaan. Ghamsahamnida~ Bow

Happy Reading!

***

“Tahanan 2346, anda masuk di sel 101” ujar sang sipir lantang kepada seorang yeoja cantik dengan mata penuh amarah.

Yeoja itu berjalan dengan angkuhnya. Ia tengah marah.

“Yak! Orang baru!” Panggil salah satu tahanan wanita yang memiliki bekas luka di pipi kanannya.

Namun yeoja itu tetap terdiam di tempatnya sambil menatap lurus ke depan.

“Yak!” Wanita itu menjambak rambut yeoja yang baru saja masuk sel itu. Dengan sigap, yeoja itu menarik tangan wanita tersebut dan memelintirnya kuat.

“Kau pikir kau siapa” ucap yeoja itu sinis. Terdengar rintihan dari wanita sok jagoan itu.

“L-lepaskan..” ucap wanita itu memohon. Yeoja itu lantas melepaskannya. Ia lalu berjalan ke sudut dan mulai merebahkan dirinya di tembok. Ia kemudian menerawang jauh.

“Suzy! Apa yang kau..” Ucap wanita setengah baya berparas ayu itu tak percaya. Otot otot wajahnya menegang menandakan kemurkaannya kepada anak tunggalnya tersebut.

“Aku hanya ingin bebas. Jangan ganggu aku. Eomma..” balas suzy santai lalu kembali melanjutkan aksi yang tertunda tadi.

“Bae suzy!” Pekik wanita itu tak tahan.

“Eomma.. kka. Urus saja pekerjaanmu dan pria selingkuhanmu” suzy mengisap sebuah puntung rokok lalu mengepulkan asapnya santai di depan eommanya.

Plakk!

“Bae suzy!” Lagi lagi wanita itu berteriak setelah melayangkan sebuah tamparan keras kepada putrinya itu.

Suzy hanya tertawa pelan. Tawanya lalu berubah menjadi seringai licik. Ia bangkit dari kursi goyangnya dan mulai berhadapan dengan eommanya. Ia membuang puntung rokok yang sudah setengah itu dan menginjaknya. Untung saja ia mengenakan alas kaki.

“Tidak sakit” ucap suzy seraya tersenyum. Ia lalu berjalan melewati eommanya yang membulatkan matanya tak percaya.

“Mianhae..” ucap wanita itu kemudian. Langkah suzy terhenti. Tangannya mengepal kuat.

“Kau tak salah. Eomma..” suzy lalu berjalan keluar. Wanita itu lalu menangis terisak setelah putrinya itu keluar. Ia jatuh bersimpuh. Airmatanya tak terbendung lagi.

Suzy mendengarnya. Mendengar wanita itu lagi lagi menangis. Entah sudah tangisan yang ke berapa. Suzy lalu buru buru berlari keluar dari rumah itu.

“Kau tangguh juga” suara salah satu tahanan membuyarkan acara lamun suzy. Suzy hanya menatap acuh yeoja berparas imut dihadapannya itu.

“Kau.. kenapa bisa..”

“Narkoba” jawab suzy cepat seakan tahu maksud pertanyaan yeoja itu.

Yeoja itu lantas ber “OH” ria.

“Naneun Lee jieun immida. Neo?” Yeoja bernama jieun itu mengangkat tangannya untuk berjabat tangan.

“Bae suzy” suzy tak membalas jabat tangan itu dan langsung merebahkan tubuhnya di lantai. Jieun hanya mengangkat bahu dan menurunkan tangannya kaku. Ia lalu ikut berbaring di samping suzy.

“Suzy-ssi.. kau pasti orang kaya kan?” Tanya jieun lagi. Suzy hanya memutar bola matanya malas.

“Tak apa kalau kau tak mau menjawab” jieun tersenyum. Ia lalu membalikkan wajahnya menghadap suzy.

“Kau juga cantik. Saaaangat cantik. Kenapa yeoja secantik kau bisa masuk penjara yang pengap ini” gumam jieun. Suzy lantas menutup kedua kupingnya kesal.

“Orang tuamu kan kaya, kenapa ia tak membiarkanmu keluar dari sini. Membayar mungkin” celoteh jieun lagi.

“Yak! Diamlah! Aku mau tidur!” Bentak suzy. Jieun mempoutkan bibirnya. Ia lalu membalikkan badannya berlawanan arah dengan suzy. Mereka saling punggung punggungan sekarang.

***

“Irreonna!” Pekik jieun pagi pagi buta. Ia nampak semangat dengan seragam penjaranya.

Suzy menguap sebentar lalu kembali melanjutkan tidurnya.

“Yak! Irreonna! Saeng!” Kali ini jieun membentak. Mata suzy terbuka lebar.

‘Saeng?! Dia memanggilku saeng?’ Batin suzy tak percaya.

“Yak bocah! Aku lebih tua darimu!” Pekik suzy tak kalah heboh.

“Yak! Kalian jangan bertengkar. Ada tugas yang harus kalian lakukan!” Teriak ahjumma ahjumma yang merupakan salah satu tahanan juga.

Suzy nampak tak takut. Ia menatap sinis ahjumma itu.

“Panggil aku eonnie” desak suzy lalu bergegas berlalu dari hadapan jieun menuju tempat kerja untuk tahanan. Jieun hanya terbengong bengong dengan tampang bodohnya. Ia lantas mengangkat bahunya tak peduli dan ikut bergegas menuju tempat tahanan yang lain tuju.

“Eonnie! Tunggu aku!”

***

“Ini adalah penjara campur. Aku tak mengerti mengapa mereka mencampurnya. Eh.. lihat.. yang disana itu tampan yah” bisik jieun. Suzy mendengus kesal karena lagi lagi ia harus mendengar celotehan jieun yang sama sekali tidak penting baginya itu. Tangannya sibuk menaruh makanan ke dalam wadah dan menyusunnya sejajar.

“Eonnie! Penjaga tertampan sejagat raya sudah datang!” Jieun setengah berteriak. Wajah suzy menoleh ke arah jieun dan memperlihatkan ekspresi kesalnya.

“Jangan berteriak dihadapanku!” Pekik suzy tepat di telinga jieun yang langsung mendapatkan satu buah jitakan dari jieun.

“Yak! Kau pikir kau siapa!” Ekspresi jieun berubah sangar dari yang biasanya.

“Aku sudah pernah mencakar wajah orang, membunuh dan kanibalisme” bisik jieun yang membuat suzy bergidik ngeri.

“Gheurae, jangan macam macam denganku, arra?” Sambung jieun halus. Kali ini suzy yang menjitak jieun.

“Gotjimmal! Aku tau kau masuk penjara karena kasus penipuan kan? Cih.. kasus yang sangat cemen” sindir suzy yang membuat wajah jieun memanas.

“Kenapa.. kau bisa mengetahuinya eoh?” Wajah jieun memerah malu.

“Hanya menebak. Yeoja bertampang bodoh dan polos sepertimu.. kasusnya tak mungkin pembunuhan. Pasti kasus yang cemen” jawab suzy penuh penekanan pada kata ‘cemen’.

“Aku melakukan itu juga karena seseorang..” ekspresi jieun berubah sendu.

“Sudahlah.. sekarang waktunya makan” suzy menyodorkan sepiring makanan yang baru selesai diaturnya kepada jieun. Jieun tersenyum.

“Gomawo eonnie.. aku sangat senang.. bisa bertemu denganmu sekarang. Dulu, aku selalu kesepian. Tak ada teman satu sel yang sebaya denganku” suzy sedikit luluh dengan ungkapan jieun.

“Mogossoyo” ucap suzy lagi. Jieun mengangguk paham dan mulai melahap makanannya rakus. Suzy lalu tersenyum. Senyum pertamanya sejak ia masuk ke dalam rumah tahanan itu.

***

“Apakah kalian menikmati makanan kalian?” Tanya sipir namja kepada kedua yeoja yang tak lain adalah suzy dan jieun.

Jelas dari ekspresi jieun tengah terpesona dengan sipir tampan itu. Sedangkan suzy hanya memasang ekspresi datar.

“Ne” singkat suzy acuh

“N-ne” sahut jieun gugup.

“Annyeong suzy-ssi.. selamat datang di penjara dyoungmun” ucap sipir itu lagi. Suzy mengerutkan keningnya.

“Kau.. tau namaku?” Tanya suzy bingung.

“Anak dari Tuan Bae sung moon dan Nyonya Kim hana. Bagaimana mungkin aku tak mengenalnya”

“Yak! Bicaralah yang jelas!” Tegas suzy yang nampak belum paham dengan penuturan namja itu.

“Narkoba. Lebih tepatnya pengguna. Bagaimana perasaanmu setelah dipisahkan dari benda haram itu eoh? Bagaimana bisa kau bertahan?” Sipir itu nampak penasaran dengan jawaban suzy.

“Yak! Siapa kau?!”

Jieun nampak memberi interupsi agar suzy memelankan suaranya dan berusaha bersikap sopan dengan sipir tersebut.

“Seorang yang dipercayakan oleh seseorang untuk menjaga seseorang” suzy nampak memutar bola matanya kesal.

“Kau pengecut!” Suzy menghentakkan meja dengan telapak tangannya lalu bergegas berlalu dari hadapan sipir itu. Jieun nampak merasa tak enak lalu membungkukkan badannya dan segera menyusul suzy.

Namja itu tertawa pelan.

Dilihatnya sebuah foto yang digenggamnya dengan ekspresi yang sulit diartikan.

***

“Kau kenal namja itu?” Tanya jieun kepada suzy yang tengah sibuk mencuci baju.

“Ani” singkatnya cuek.

Jieun mengerutkan keningnya. Ia lalu melanjutkan kegiatan mencucinya.

“Namja itu adalah sipir di penjara ini. Dia sangat tampan kan?” Ucap jieun kemudian. Suzy tak menjawab. Ia memilih diam.

“Sangat lelah menjadi tahanan di sini. Kita seperti pembantu kan?” Lagi lagi jieun berceloteh.

“Kau diamlah!” Bentak suzy yang langsung membuat jieun terdiam.

“Eonnie.. berapa lama kau tinggal di rumah tahanan ini?” Jieun kembali bersuara setelah beberapa menit berselang.

Suzy menghembuskan nafasnya dan terdiam sejenak.

“Dua tahun. Kheundae, aku ingin lebih lama. Nampaknya di sini sangat menyenangkan tak seperti yang kuduga” jawab suzy yang membuat jieun tertegun.

“Kau tak rindu dunia bebas seperti yang lainnya?”

“Di sini mengasyikkan” suzy nampak membawa ember besar itu dan berjalan menuju tempat penjemuran pakaian. Jieun yang belum selesai melakukan tugasnya hanya bisa mempoutkan bibirnya dan kembali melanjutkan tugasnya.

Suzy nampak sudah selesai menjemur pakaian pakaian itu. Ia lalu berjalan menuju suatu tempat. Menuju tugas selanjutnya. Langkahnya tiba tiba berhenti ketika hampir sampai di ruangan penyetrikaan.

“Suzy!” Teriak wanita parubaya itu geram.

“Ne?” Sahut suzy santai. Ia nampak membuang sebuah puntung rokok yang sudah habis itu ke tong sampah terdekat.

Wanita itu nampak menahan amarahnya.

“Kau memecat bibi hong huh?!” Bentak wanita yang merupakan eomma suzy itu.

“Ne? Waeyo?” Suzy menjawab dengan sangat santai. Seperti tak ada masalah.

“Bae suzy! Apa salah bibi Hong huh?”

“Wanita itu membuat dressku hangus. Kau mau melihatnya?”

Plaakkkk!

“Berbicaralah yang sopan! Aku eommamu!” Suzy mendecak kesal.

“Haruskah aku menghitung berapa kali kau menamparku dalam sehari huh?” Ucap suzy sarkasme

Plakkkk!

“Kau.. bertambah nakal dari hari ke hari” ucap wanita itu dengan mata berkaca kaca. Ia lalu berlalu meninggalkan suzy yang terdiam.

“Masuklah!” Pintah sang sipir yang mengikuti suzy, hal itu membuat suzy berhenti melamun.

Tanpa basa basi lagi, yeoja itu lalu masuk ke dalam ruangan tersebut.

***

“Eonnie..” bisik seorang yeoja yang tak asing lagi bagi suzy. Yeoja itu jieun. Ia akhirnya mengikuti suzy lagi.

Suzy hanya menghela nafas pasrah.

“Eonnie.. tadi aku bertemu dengan sipir namja yang tampan itu lagi. Aku sempat berbicara sedikit padanya. Katanya dia mengenalmu” bisik jieun sambil melakukan tugasnya.

“Kheundae, aku tak mengenalnya” jawab suzy tak minat.

“Apa dia pacarmu?”

Tubuh suzy menegang.

‘Kenapa namja itu tak menjengukku juga’ batin suzy seolah olah mengingat namjachingunya yang tak juga muncul menjenguknya.

“Oppa! Ta-da!” Suzy mengeluarkan sebuah kotak kado berpita. Mata namja itu berbinar binar.

“Ige mwoya?” Tanya namja itu dengan senyum tulus yang terus mengembang.

“Bukalah. Saengil chukkae..” bisik suzy seraya tertawa pelan.

“Aku akan membukanya setelah kau mengatakan sesuatu padaku”

“Mwo?”

“Apakah kau merokok lagi hari ini?” Tanya namja itu penasaran.

Suzy menggeleng kuat.

“Khusus hari ini” suzy memeletkan lidahnya.

Namja itu tersenyum. Ia lalu membuka kotak lumayan kecil itu.

Mata namja itu sukses membelalak.

“Kau.. tak berniat..” ucap namja itu tak percaya.

Suzy hanya memamerkan deretan giginya seraya tersenyum.

“Ani. Aku tak punya pacar” ucap suzy sambil mengambil setrikaan dan mulai menyetrika beberapa baju.

“Aku tak percaya” bisik jieun lagi.

“Terserah” suzy dengan lihainya menyetrika baju baju itu. Bibir jieun mengerucut.

***

“Bae suzy. Tahanan 2346, sel 101!” Panggil salah satu sipir ketika suzy tengah asyik membaringkan badannya di lantai setelah seharian bekerja.

Suzy lalu bangkit dengan malas.

“Ada yang ingin menemui anda” ucap sipir itu. Mereka lalu berjalan menuju ruang jenguk. Suzy nampak takut dengan orang yang akan ditemuinya.

***

“Suzy-ah..” panggil seseorang yang merupakan yeoja itu dengan ekspresi sendu. Matanya nampak berkaca kaca.

Suzy menatap yeoja itu tajam dan penuh amarah.

“Mianhae..” airmata yeoja itu mengalir dengan leluasa.

Dari balik kaca itu, suzy dapat melihat jelas wajah dan ekspresi yeoja itu. Walaupun suzy hanya bisa mendengar suaranya dari speaker ruangan tempat suzy berdiri sekarang karena mereka dipisahkan oleh dinding kaca. Andai saja mereka berhadapan langsung, sudah suzy cakar wajah yeoja itu.

“Mianhae..” yeoja itu kembali bersuara di sela tangisnya. Suzy hanya mencibir tanpa suara serta menatap tajam yeoja itu.

“Sipir! Aku rasa waktu yeoja ini sudah habis!” Teriak suzy memanggil sipir yang berada di luar.

Wajah yeoja itu kembali menatap suzy sedih. Dia lalu berjalan meninggalkan ruang jenguk itu. Suzy hanya menatap kepergian yeoja itu dengan perasaan yang campur aduk.

Sang sipir lalu membawa suzy keluar dari ruangan itu. Sipir itu lalu menyerahkan segelas mie ramen yang sudah di seduh.

“Ini dari yeoja tadi. Kau harus memakannya sebelum masuk sel”

Suzy mengambil ramen itu lalu berjalan menuju meja yang terdapat tempat duduk.

Ia menatap gelas itu intens.

“Selamat makan!” Pekik tiga yeoja berseragam SMA itu ceria. Mereka asyik mengunyah ramen yang mereka pesan.

Selang beberapa menit.

Suzy langsung melahap ramen yang baru saja dipesannya. Kedua yeoja itu hanya dapat melongo melihat beberapa mangkuk ramen yang sudah suzy habisi. Dan ia memesan lagi.

“Uri suzy.. sangat suka makan ramen” ucap yeoja bermata besar sambil tertawa pelan.

“Aku akan membawakanmu ramen kalau kau berada disebuah tempat yang tak ada ramen” sahut yeoja lainnya. Suzy menghentikan makannya.

“Yaksok!” Jari kelingking suzy siap menerima tautan jari kelingking yeoja itu.

“Yaksok” yeoja itu akhirnya menautkan jari kelingkingnya. Suzy tertawa pelan lalu kembali menyeruput ramennya.

Suzy lalu menyumpit ramen itu dengan lahap. Terdengar suara ‘Slurrp..’ dari bibirnya. Nampaknya ia sangat menikmati makanannya.

“Nappeun..” gumamnya. Tanpa sadar, air bening itu mengalir dari pelupuk matanya tanpa sungkan. Airmata pertamanya sejak ia mendekap di jeruji besi itu.

***

“Nugu? Nugu?” Sembur jieun setelah suzy sudah masuk ke dalam sel. Sedangkan yang lainnya hanya bersikap cuek dengan kedatangan suzy. Walaupun dalam hati mereka berpikir bahwa suzy sangat beruntung karena ada seseorang yang menjenguknya. Sedangkan mereka, tak ada satupun. Begitupun dengan jieun, sudah dua bulan ia di penjara itu, namun tak satupun ada yang menjenguknya.

“Hanya seorang wanita jalang” jawab suzy malas.

“Wanita jalang?” Kening jieun mengkerut.

“Tak usah dibahas. Aku mengantuk dan ingin tidur” suzy merebahkan dirinya di lantai. Jieun ikut ikutan merebahkan diri.

“Hidup eonnie terlalu berwarna” gumam jieun.

“Sangat”

Jieun menoleh ke arah suzy.

“Hidupku.. sangat malang” bisik jieun kali ini dengan mimik yang serius.

“Menipu untuk seseorang yang kau cintai. Apa itu terlalu bodoh untuk dilakukan huh?” Ungkap jieun. Nampak ia menahan tangisnya.

“Ne. Itu sangat bodoh” jawab suzy. Jieun menatap suzy seraya tersenyum kecut.

“Kau benar” jieun lalu berusaha menutup kedua matanya.

“Lebih bodoh lagi membahayakan hidupmu sendiri hanya karena kau tak suka hidupmu. Masih mending kau masih punya orang yang harus kau lindungi” ucapan suzy sontak membuat mata jieun kembali terbuka.

“Apakah itu pujian?” Tanya jieun serius.

“Ani. Hanya sebuah ungkapan isi hati” balas suzy datar.

“Pasti ada sesuatu dalam hidupmu yang berharga. Jangan sia siakan hidupmu” jieun memandang langit langit sel itu intens.

“Nan molla” suzy lalu menutup matanya. Terdengar nguapan lebar dari yeoja di samping suzy. Hari itu sangat melelahkan bukan?

***

“Yang aku herankan, mengapa kau bisa tahan tanpa obat obatan itu sekarang. Apakah kau sudah di rehabilitasi sebelumnya eoh?” Tanya jieun saat mereka tengah berada di ruang makan para tahanan. Suzy bungkam. Sudah dua orang yang bertanya hal itu padanya. Pertama namja sipir tampan itu dan kedua, jieun. Namun lagi lagi suzy tak menjawabnya.

“Eotthae?” Tanya jieun lagi.

“Aku lapar. Kau diamlah dan makan saja makananmu” sungut suzy kesal.

Jieun kembali mengerucutkan bibirnya.

“Suzy-ah..” seseorang menggebrak meja itu pelan sambil memanggil nama yeoja itu.

“Mwo?” Jawab suzy malas.

“Urrimmani” namja itu duduk berhadapan dengan suzy seraya tersenyum hangat.

Nampak piring suzy sudah kosong. Ia siap siap beranjak dari bangkunya.

Namun namja itu menahan tangannya.

“Bagaimana bisa hidupmu bisa begitu menyedihkan eoh?” Sindir namja itu. Suzy menghempaskan tangan namja itu dan menatapnya tajam.

“Kau.. jangan pernah mengurusi hidupku. Kerjakanlah tugasmu sebagai sipir dengan baik” ucap suzy penuh penekanan. Jieun kembali membungkuk minta maaf lalu menarik suzy keluar dari ruangan itu namun sipir lainnya mengikuti mereka.

Namja itu nampak tersenyum simpul memandangi kepergian suzy.

“Aku dengar yeoja itu adalah anak dari bae sung moon. Mengapa ayahnya tak pernah terlihat huh?” Ucap salah satu sipir yang merupakan teman namja itu.

“Nan molla” namja itu lagi lagi tersenyum simpul.

***

Suzy nampak terdiam bersandar pada dinding sel.

“Gwaenchana?” Tanya jieun tiba tiba.

Suzy berdehem pelan.

“Yak anak baru! Kau anak dari bae sung moon kan?!” Teriak salah satu tahanan yang kemarin malam menjambak rambut suzy.

Suzy memilih diam.

“Pantas saja kau sangat sombong. Seperti appanya yang tak tahu diri” sindir wanita itu tajam menusuk. Suzy mengepalkan tangannya.

“Aku tak tahu menahu soal kasusmu bocah. Kheundae, pasti ada hubungannya dengan appamu. Apa itu benar? Aku tak melihat orang tuamu menjengukmu”

Suzy lalu berjalan cepat menuju wanita itu. Tangan suzy dengan cepat menarik rambut wanita itu. Terdengar suara rintihan dari wanita itu. Jieun menatap mereka tak berkutik.

“Urusi saja keluargamu yang tak pernah menjengukmu. Kau pikir hidupmu lebih baik dari hidupku eoh?!” Pekik suzy. Wanita itu masih meringis kesakitan. Ia tak dapat membalas perlawanan suzy.

“Sumi! Panggil penjaga!” Pintah wanita itu kepada salah satu penghuni sel itu. Suzy mendengus kesal dan langsung menghempaskan tubuh wanita itu ke lantai.

“Jangan pernah menyebut nama pria itu!” Ucap suzy tajam lalu kembali ke tempatnya.

Wanita itu mendecakkan lidahnya kesal.

“Kata tahanan 1564, ada keributan di sini?” Tanya penjaga itu tiba tiba.

“Tidak ada. Dia hanya bergurau” ucap wanita yang suzy jambak rambutnya tadi. Sumi hanya bisa menundukkan wajahnya.

Penjaga itu menatap sumi sebentar, lalu segera pergi dari tempat itu.

“Eonnie.. kau anak dari bae sung moon?” Tanya jieun tak percaya. Suzy sontak menoleh ke arah jieun dan menatapnya tajam. Jieun lalu membuat bahasa isyarat tanda ia mengunci rapat rapat mulutnya.

Suzy menghela nafas berat.

***

“Kenapa kau tak segera menemui suzy eoh?” Tanya seorang yeoja berpakaian ala nyonya besar kepada seorang namja yang nampak tengah meneguk sebotol soju.

“Aku takut dia tak mau menemuiku” gurau namja itu di sela sela mabuknya yang semakin menjadi jadi.

“Suzy juga tak mau menemuiku” ucap yeoja itu lirih.

“Yeoja itu hanya berusaha kuat. Sebenarnya ia rapuh. Aku sangat rindu padanya” ungkap namja yang wajahnya sudah nampak ruam kemerahan.

“Ayo kuantar pulang. Nampaknya kau tak bisa menyetir” tawar yeoja itu. Namja yang sudah teler itu hanya dapat pasrah.

“Kkaja”

***

Annyeong readers! Judulnya ‘jail’ settingnya tidak terus terusan di penjara kok chingu. ‘Jail’ di sini merupakan perumpamaan untuk hidup suzy dan lainnya yang seperti penjara (kacau, tidak bebas, penuh dosa dan kesalahan, dll) pokoknya ‘jail’ dalam arti kiasan. So, jangan salah paham yah kekekeke xD

Sorry karena awalnya ngebosenin-_- ini baru perkenalan. Belum ada konflik. Mian untuk semua kesalahan dalam ff ini.

RCL ne?

Ghamsahamnida~Bow

😀

Posted from WordPress for Android

104 thoughts on “FF JAIL PART 1

  1. penasaran sama sipir tampan itu terus sma pacar suzy, tapi aku lebih penasaran sama alasan suzy msuk penjara kalo karna narkoba nggak mungkin lah dia bisa tahan tanpa obat2n itu dalam penjara

Tinggalkan Balasan Anda, Dear